Inspirasi Bergaya Villa Unperfect House Ricky Santoso
Kenyamanan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mungkin harga mati bagi setiap orang dalam membangun rumah. Membangun rumah sesuai dengan karakter sang penghuni rumah merupakan dambaan setiap orang. Rumah dapat mencerminkan si penghuni, mulai dari kebiasaan, aktifitas, sampai dengan pola pikir si pemilik rumah dapat dicerminkan dalam lingkungan rumah. Perlu kecermatan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bagaimana pola hubungan antar ruang, pernik-pernik, dan furnitur sebagai penghias ruangan dapat terkoneksi menjadi satu kesatuan karakter yang kuat. Salah satu rumah yang mencerminkan karakter penghuninya adalah hunian milik Ricky Santoso. Pola hubungan antar ruang dibiarkan terbuka, entrance room, ruang keluarga, dan ruang makan terlihat pada satu ruangan tanpa pembatas dinding yang mati.
Berawal dari sebuah passion dalam hal desain dan penataan sebuah bangunan, akhirnya pada tahun 2016 pria asli Muntilan tersebut mulai mewujudkan rumah impiannya yang terletak di Jalan Arjuna No. 1, Meguwo, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. Dengan konsep dan sketsa awal yang dikerjakan sendiri sesuai keinginannya, kemudian Ricky meminta bantuan desainer arsitektur untuk menerjemahkannya ke dalam gambar kerja. Rupanya konsep rumah ala villa yang menjadi inspirasi Ricky dalam membangun huniannya. Konsep tersebut dipilih karena dapat menghadirkan nuansa rumah yang nyaman serta tentram. Hal tersebut tentu dapat menjadi faktor pendukung yang sangat penting dalam menjalani kehidupan bersama anggota keluarga tercinta. “Dari awal memang ide dan konsep bangunannya dari saya sendiri, saya gambar sendiri, setelah jadi sketsa lalu saya serahkan ke arsitek yang menerjemahkannya ke dalam gambar kerja. Rumah dengan open space menjadi inspirasi dalam membangun rumah ini, sehingga konsep ala villa mungkin akan sangat tepat untuk diaplikasikan,” ujar pria 34 tahun tersebut.
Rumah yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 375 m² dari luar sudah nampak karakter bangunan yang kuat. Dinding pagar rumah di bangun dari potongan batu alam berbentuk persegi yang disusun dengan ketebalan beragam sehingga menghasilkan efek random nan cantik. Dinding pagar tersebut nampak kokoh dan natural bersanding dengan pintu gerbang yang dibuat berbahan kayu dilengkapi atap genteng di atasnya. Memasuki pintu gerbang tersebut, terdapat sebuah area parkir yang mampu menampung 2 buah kendaraan beroda empat dengan lantai batu alam berbentuk persegi. Nuansa natural turut dihadirkan pada area parkir rumah dengan adanya vertical garden yang menghiasi dinding pagar bagian dalam, memberikan kesan sejuk di area tersebut. Pada sudut area depan rumah, terdapat sebuah lorong taman kecil dengan step stone dimana pada ujung lorong nampak sebuah replika stupa candi yang juga berfungsi sebagai lampu taman ketika malam hari. Tepat di depan area pintu masuk rumah, terdapat sebuah kolam berukuran kecil yang dihuni beberapa ikan jenis Koi beraneka corak dan warna dengan jembatan kecil yang menjadi jalan penghubung untuk menuju pintu utama rumah. Pada sisi kolam tersebut dihiasi dengan batu-batuan alam dan juga beberapa tanaman hias, ditambah dengan suara gemericik air semakin memberikan nuansa damai di area tersebut.
Rumah dua lantai tersebut memiliki dua pintu masuk utama dimana satu pintu langsung menuju ruangan inti rumah, sedangkan satu pintu yang lain untuk menuju area ruang tamu. Hal tersebut untuk menjaga privasi keluarga ketika beraktifitas di dalam rumah dan juga tidak mengganggu ketika sedang ada tamu yang datang berkunjung. Memasuki pintu utama berbahan kayu Jati solid berukuran cukup besar dengan desain unfinished, akan langsung menuju ruang utama. Pada entrance room terdapat sebuah meja buku berbentuk natural yang terbuat dari potongan sebuah kayu. Tepat di dinding atas meja buku tersebut, nampak sebuah hiasan berupa lukisan berbentuk gunungan wayang dengan kombinasi warna hitam dan kuning keemasan yang semakin mempercantik dekorasi interior. Kesan luas dan sejuk begitu terasa ketika memasuki ruangan inti rumah dua lantai yang memiliki luas bangunan 450 m² tersebut. Pada sudut kanan terdapat sebuah ruang bersantai keluarga lengkap dengan sofa set bernuansa cream, serasi dengan pilihan batu alam pada pilar dan wallcovering berbahan potongan-potongan kayu pada salah satu sisi dindingnya.
Pada sisi lain ruang inti rumah yang mempunyai 5 kamar tidur tersebut terdapat area dapur, menjadi satu dengan ruang makan. Sebuah table set berbahan kayu dengan meja memanjang yang berasal dari potongan pohon Trembesi menjadi tempat makan, berpadu dengan kursi berbahan anyaman Enceng Gondok. Agar tidak terkesan monoton, salah satu dinding di area ruang makan tersebut mengaplikasikan batuan alam dengan nuansa cream berpadu dominasi warna putih pada dinding ruangan dengan hiasan berupa lukisan berukuran cukup besar. Pada sisi dapur berkonsep minimalis modern, unsur kayu juga masih nampak mendominasi pada kitchen set. Menariknya, hampir semua furnitur dan unsur kayu didesain dan dibuat sendiri oleh Ricky. “Karena dari awal memang semua konsep rumah saya sendiri yang membuat, jadi saya juga ingin berkreasi membuat sendiri seluruh furnitur dan dekorasi berbahan kayu. Semua pintu, meja, kursi, pokoknya yang berbahan kayu saya bikin sendiri. Setiap hari kan tinggal di rumah ini, jadi ada kepuasan tersendiri saja,” papar suami dari Monica tersebut.
Ruangan inti tersebut semakin menampilkan kesan nyaman dan sejuk dengan view kolam renang berkonsep semi outdoor nan cantik. Pada sisi dinding kolam renang mengaplikasikan batu candi yang sengaja didatangkan langsung dari daerah Muntilan. Siluet berbentuk candi berpadu dengan vertical garden di sisi atasnya semakin mempercantik nuansa area kolam renang. Pada sisi dinding lain kolam renang, terdapat sebuah alat musik Gong berukuran besar. Beberapa kerajinan gerabah berbentuk Kendhi juga nampak pada tepi kolam renang yang dimanfaatkan sebagai air mancur buatan. Unsur-unsur tersebut sengaja dihadirkan untuk memberikan nuansa budaya Jawa di dalam rumah. “Rumahnya ini kan ada di Jogja, jadi saya ingin menghadirkan unsur-unsur Jawa di dalamnya seperti candi, gamelan, serta kerajinan gerabah berbentuk Kendhi. Karena rumah ini di Jogja jadi ya nyambung kalau saya beri hiasan seperti itu. Lain halnya kalau rumah di Surabaya misalnya, lalu saya beri hiasan seperti ini ya nggak nyambung,” kekeh Ricky.
Memasuki area lantai atas yang lebih banyak difungsikan sebagai area istirahat, dimana kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak terletak di area tersebut. Kamar tidur utama didesain mempunyai kenyamanan kelas atas, layaknya sebuah hotel bintang lima. Secara umum area kamar tidur utama terbagi atas 3 ruangan yaitu ruang bersantai, ruang tidur, serta ruang wardrobe and bathroom. Ruang bersantai biasa difungsikan pemilik rumah untuk melepas penat sembari mencari ketenangan. Dengan dilengkapi sofa set dan kursi pijat yang dapat digunakan untuk relaksasi badan yang lelah. Ruang tidur dibuat dengan konsep minimalis modern yang tidak banyak menggunakan pernak-pernik di dalamnya, hanya dekorasi wallcovering berbahan potongan kayu pada beberapa sisi dindingnya. Pada ruang wardrobe and bathroom, fasilitas yang digunakan terbilang modern. Almari pakaian minimalis berbahan kaca serta fasilitas kamar mandi modern dengan sentuhan corak batu alam berwarna cream pada dindingnya memberikan kenyamanan tersendiri di dalamnya. Ricky juga mempunyai julukan tersendiri untuk rumah yang memakan waktu 2 tahun dalam pembangunannya tersebut.
“Rumah ini sengaja saya beri nama Unperfect House. Alasannya karena sebagus apapun rumah dibangun, pasti akan ada saja orang yang bilang kurang begini, kurang begitu. Jadi yang namanya rumah ya pasti tidak akan ada yang sempurna, yang penting mewakili keinginan dan kebutuhan pemilik rumah itu sendiri,” pungkas pria yang menggeluti bisnis burung hias sejak 15 tahun lalu tersebut. Farhan-red