Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Menikmati Ruang Relaksasi Alami di RUMAH SENJAKALA

    Rumah Senjakala
    Rumah Senjakala
    Rumah Senjakala
    Rumah Senjakala
    Rumah Senjakala

    Mencari akomodasi hotel di kota wisata seperti Yogyakarta tentunya bukan menjadi hal yang sulit. Hotel tipe budget pun dapat dengan mudah ditemui di segala sudut kota. Namun jika bosan menginap di hotel dan menginginkan suasana baru sekaligus mendapatkan pengalaman menginap yang unik, tidak ada salahnya mencoba untuk menginap di penginapan berkonsep guest house.

    Jauh dari kebisingan kota Jogja, Rumah Senjakala menawarkan akomodasi penginapan dengan nuansa yang tenang dan dekat dengan alam. Ditambah dengan interior kamar serta ruang komunalnya yang unik dan detail, membuat hampir segala sudut area penginapan ini dapat dijadikan sebagai tempat untuk berfoto. Rumah Senjakala sangat cocok bagi wisatawan yang mencari tempat penginapan untuk lari dari keramaian kota. Meskipun letaknya tak begitu jauh dari pusat kota, namun suasana asri di sekitar penginapan mampu mendamaikan hati siapa saja yang singgah di sini. Nama Senjakala sendiri diambil dari nama belakang putra dari pemilik guest house tersebut, Genta Senjakala. “Dulu sebenarnya memang tidak ada rencana untuk membuat penginapan seperti ini, memang hanya membangun rumah sebagai hunian pribadi saja. Namun karena rumah ini mempunyai halaman kosong dan lokasinya cukup asri untuk dijadikan guest house, akhirnya berpikir untuk menjadikannya sebagai penginapan. Kebetulan nama Senjakala sendiri saya ambil dari nama belakang anak saya agar mudah diingat. Ternyata dari awal beroperasi, respon tamu yang ingin menginap di sini cukup besar,” ungkap Andy Zulfan, owner Rumah Senjakala.

    Guest house yang beralamat di dusun Sembungan RT 02, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta tersebut menampilkan fasad bangunan bernuansa klasik nan kental. Hampir semua material kayu maupun besi yang digunakan seperti konsul atap, pintu, jendela, hingga furniturnya merupakan barang lawasan sehingga turut memperkuat konsep bangunan yang diusung. Seluruh barang-barang lawasan tersebut merupakan koleksi dari owner yang telah dimiliki sebelum penginapan tersebut dibangun. “Jadi memang dari dulu saya hobi mengumpulkan barang-barang bekas. Mulai dari material kayu seperti pintu dan jendela, konsul atap klasik, furnitur seperti table set dan tempat tidur, hingga pernak-pernik dekorasi penghias merupakan barang-barang koleksi yang sudah mulai saya miliki sejak lama. Kemudian saat membangun penginapan ini akhirnya saya aplikasikan barang-barang tersebut ke dalam bangunan Rumah Senjakala. Ya, bisa dibilang Rumah Senjakala adalah rumah tumbuh karena memang tidak ada konsep baku dalam mendesain bangunan guest house ini,” imbuh Memet, sapaan akrab owner.

    Terdapat 3 kamar tidur yang ditawarkan oleh Rumah Senjakala bagi tamu yang ingin menginap dengan konsep dekorasi ruangan yang berbeda-beda, dimana ketiganya sama-sama memiliki balkon atau teras yang langsung menghadap ke sungai. Masing-masing kamar tersebut diberi nama kamar Senja, Kala, dan Pojok. Pada sisi bangunan utama terdapat 2 kamar yang letaknya berada di lantai bawah dan lantai atas. Kamar Senja yang terletak di lantai bawah akan membawa tamu ke dalam nuansa era tahun '70an. Dinding kamar mengaplikasikan batu bata yang dicat dengan warna putih pastel bernuansa retro. Pada bagian lantai memakai tegel motif klasik dengan banyak corak unik nan cantik. Terdapat beberapa benda antik sebagai dekorasi ruangan yang semakin menambah sisi estetika ruangan. Pemandangan dari kamar ini langsung menuju ke area santai nan hijau.

    Kamar Kala yang berada di lantai atas lebih kental dengan nuansa tradisional. Berbeda dari kamar Senja yang memakai dinding batu bata, kamar Kala lebih banyak mengaplikasikan elemen kayu lawasan. Pintu kamarnya dari kayu dengan kunci slot antik di bagian atas. Bagian ventilasi kamar pun seluruhnya menggunakan kayu. Pada kamar Kala banyak memanfaatkan cahaya alami. Atapnya terbuat dari gedek atau anyaman bambu, sedangkan sisi-sisi sampingnya menggunakan material kaca agar sinar matahari dapat masuk ke dalam area kamar. Pemandangan dari kamar Kala sendiri langsung menuju area sungai dan pepohonan yang rimbun.

    Kamar terakhir yaitu kamar Pojok terletak agak terpisah dari dua kamar sebelumnya, yaitu berada di sudut area penginapan yang sesuai dengan penamaan kamar itu sendiri. Secara konsep dekorasi ruangannya, kamar Pojok memiliki nuansa yang cukup senada dengan kamar Kala dimana konsep kamar tradisional nampak cukup kental di dalamnya. Unsur kayu yang mendominasi segala sudut kamar dengan furnitur bergaya simpel turut menghadirkan nuansa hangat ke dalam ruang kamar tersebut.

    Rumah Senjakala sengaja tidak menyediakan fasilitas air conditioner dan televisi di dalam kamar, selain karena udara di sekitar guest house yang masih sejuk namun juga agar tamu yang menginap dapat lebih menikmati suasana alam serta berbaur dengan warga sekitar. Nampaknya hal tersebut bukan sebuah masalah yang cukup berarti bagi tamu karena fasilitas di luar kamar yang disediakan berupa communal space dan ruang terbuka di bibir sungai menjadi daya tarik tersendiri. Untuk dapat menginap di Rumah Senjakala dengan segala pengalaman menarik dan jarang ditemui di tempat lain, tamu hanya perlu membayar 200 ribu per malam untuk kamar Senja dan Kala. Sedangkan untuk kamar Pojok dibanderol dengan harga 225 ribu per malam karena memiliki fasilitas tambahan berupa hot shower pada kamar mandinya. Harga tersebut sudah termasuk sarapan pagi untuk 2 orang. “Dengan konsep tempat yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, banyak tamu long stay di sini sembari menciptakan karya seperti menulis buku dan karya seni lainnya. Bahkan untuk waktu-waktu akhir hingga awal tahun seperti ini, kamar-kamar Rumah Senjakala sudah full booked,” pungkas Memet. Farhan-red

    Rumah Senjakala
    Sembungan RT 02, Bangunjiwo,
    Kasihan, Bantul, Yogyakarta

    WhatsApp : 0812 2569 6099
    Instagram: rumahsenjakala

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain