Volume I | Edisi 03 | Agustus 2012

Pada edisi sebelumnya, telah dibahas Ragam Pilihan Hunian Tipe 36 – Tipe 70 (Rubrik Gerbang Majalah RumahJogja Indonesia terbitan Juli 2012). Menyambung tema yang senada, dalam kesempatan ini, kami membahas hunian Tipe 80 ke atas area Jogjakarta. Pada umumnya, tipe 80 ke atas didominasi model rumah dua lantai. Bagi developer, ini salah satu siasat memanfaatkan lahan minimal untuk membuat bangunan yang maksimal. Tak hanya itu, secara psikologis, rumah yang berbentuk 2 lantai akan membuat prestise orang yang memiliki hunian tersebut meningkat. Tampilan fasadnya terlihat lebih gagah, juga membuat nilai investasinya semakin meningkat, namun tetap harus memperhatikan lokasi kawasan huniannya.

Ciri sebuah kawasan atau kota yang berkembang adalah banyak bermunculannya gedung-gedung atau bangunan baru. Jika tidak ditata dengan benar, bukannya malah mempercantik atau mempercepat laju ekonomi malah akan memperburuk dan membuat macet suatu kawasan. Sebuah bangunan hendaknya fungsional, menjamin kesehatan, keamanan, dan kenyamanan serta kemudahan bagi para penggunanya dan hendaknya bangunan itu selaras dengan lingkungan sekitarnya. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah peraturan untuk mengatur tumbuh kembangnya suatu bangunan yang dikenal dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Untuk itu Pemerintah kota Jogjakarta mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung. Terbitnya Perda nomor 2 diikuti pula dengan munculnya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 yang mengatur tentang Retribusi Perizinan Tertentu.

Menyusuri jalanan beraspal dengan medan berkelak-kelok naik turun dengan pemandangan tanaman jati di kanan kiri mengantarkan tim RumahJogja Indonesia ke hunian seorang penyair sekaligus penulis buku, Sitok Srengenge, yang terletak di Banyu Temumpang, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Melewati sebuah jalan perkampungan yang menurun yang berujung pada sebuah bangunan Rumah Joglo. Rumah Joglo itu berdinding batu bata ekspos dengan teralis-teralis besi pada bagian jendelanya.

Jogja telah menjadi kota wisata ke dua setelah Bali. Banyak wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara yang selalu memasukkan Jogja ke daftar kunjungan wisatanya. Prospek Jogja sebagai kota wisata tersebut dibaca baik oleh mereka yang berbisnis menyediakan jasa penginapan. Hal ini terlihat dari semakin maraknya pertumbuhan berbagai hotel, homestay, paviliun, dan jenis penginapan lainnya untuk mengakomodasi kebutuhan para wisatawan yang tinggal sementara di kota Gudeg.

Banyak kendala yang sering muncul untuk mewujudkan rumah impian. Mulai dari harga tanah yang relatif mahal, harga rumah yang mulai meningkat cepat, atau sudah memiliki tanah tetapi terkendala dengan kenaikan harga bahan bangunan yang sewaktu-waktu bisa meningkat tajam. Untuk mengatasi kendala tersebut kini telah hadir Solusi Rumah Holcim. Sebuah sistem layanan terpadu yang ditelurkan PT Holcim Indonesia untuk memberikan solusi bagi masyarakat yang ingin mewujudkan rumah impian.

Ngoni musti coba, yang dalam bahasa Manado berarti kalian musti coba, sebuah ajakan bagi setiap orang yang lewat di Jalan Melati Kulon 22, Baciro, untuk singgah dan mencoba berbagai menu khas Manado. Restoran dengan nama Dapur Manado ini menawarkan berbagai menu khas dari Manado. Meski menawarkan berbagai masakan khas Manado, suasana yang ditawarkan malah mengusung konsep Kolonial Belanda. Bangunan yang termasuk dalam cagar budaya ini menghadirkan nilai plus dari segi suasananya.

   

Kamar mandi alam seakan tengah menjadi tren baru di seluruh bagian dunia. Baik yang beriklim tropis, sub tropis, bahkan yang memiliki 4 musim. Tidak mengherankan memang, adalah sangat menyenangkan bersantai dalam bathup atau menikmati pijatan shower di punggung Anda sambil memandang birunya langit. Merupakan suatu sweet escape bagi kita yang semakin hari semakin habis waktunya di depan komputer dan di belakang meja bukan?

Berkaitan dengan harga rumah yang terus mengalami kenaikan, konsumen dapat menyiasatinya dengan sistem pembayaran secara Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Salah satu perbankan yang sudah cukup lama menyediakan jasa KPR, adalah Bank Mandiri. Menawarkan produk Mandiri KPR, perbankan ini mencoba menyasar semua kalangan nasabah yang ingin menggunakan jasa KPR. Potensi nasabah pengguna jasa KPR di Jogja masih cukup tinggi. Hal ini diyakini oleh Fauzi Moenir, Assistant Vice President sebagai Consumer Loan Business Center (CLBC) Manager Yogyakarta, di kantornya Jalan Diponegoro No. 107 Jogjakarta, “ Potensi Pasar properti di sini masih cukup bagus, masih cukup tinggi permintaannya, dan sebagian besar menggunakan jasa Kredit Pemilikan Rumah (KPR)”. Keyakinan ini bukan tanpa alasan, karena dari data KPR Bank Mandiri tercatat di semester awal ini saja target penyerapan sudah mencapai 50% dari target yang dicanangkan Mandiri KPR Jogja.

Jogja, 1 Juli 2012, CitraSun Garden Yogyakarta kembali membuat kejutan dalam memasarkan perumahannya yang berada di Jalan Jogja - Solo Km 11. Mengusung tema Family Holiday in the Jungle, sekitar 500 tamu undangan datang mengalir mulai pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore. Di pandu MC kocak dari Jakarta, Edrick Tjandra “Extravaganza” para tamu undangan dan putra-putrinya dapat menikmati suasana bermain dalam hutan, bermain balap hamster, melukis tas daur ulang, dan berfoto bersama satwa Gembira Loka.

Dari sebuah keyakinan yang besar dalam menyajikan pruduk-produk terbaik, PT. Merapi Arsita Graha memberikan fasilitas sosial sarana ibadah, berupa masjid di Perumahan Mega Asri Regency. Dengan nama Masjid AL-YAQIN, menurut salah satu jajaran Direksi PT. Merapi Arsita Graha, Sutarto Waluyo, “ Pembanguan Fasilitas sosial Masjid ini kelak akan berguna bagi salah satu kegiatan sosial di lingkungan Mega Asri Regency, kami yakin itu,” ungkapnya tegas. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid AL-YAQIN di lingkungan perumahan Mega Asri Regency, dilaksanakan hari Jum'at, 22 Juni 2012, dan dihadiri oleh, Direksi dan Karyawan PT. Merapi Arsita Graha, tokoh masyarakat seperti Ketua RT dan Ketua RW, Ketua Takmir Masjid, Kepala Dukuh Ngebel Gedhe, Kepala Desa Sardonoharjo, Departemen Agama, dan perwakilan konsumen.(Greg-RJI-red)