Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Alih Fungsi Teras Sebagai Ruang Tamu

    fungsi teras
    model teras
    desain teras

       

    Duduk santai menikmati taman dan hembusan angin di depan rumah sambil bertegur sapa dengan tetangga pada sore hari atau membaca koran sambil menyeruput segelas kopi adalah beberapa kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan di teras. Fungsi lainnya adalah teras dapat menjadi tempat menerima tamu formal, sehingga pada rumah-rumah yang berukuran mungil, fungsinya terasa sangat bermanfaat karena dapat menggantikan ruang tamu. Tempat menjamu tamu yang datang berkunjung ke rumah tinggal dapat dilakukan pada ruang tamu atau teras. Teras dari bahasa Inggris terrace berarti teras atau pun bertingkat) ataupun dari bahasa Belanda veranda berarti beranda atau serambi.Di Indonesia lebih banyak di ucapkan dengan kata teras. Ada beberapa teras rumah rumah yang berfungsi sebagai penerima tamu, tetapi juga ada sebagai tempat kegiatan sosial. Untuk suatu kota atau kawasan, teras berada pada alun-alun baik yang ada di utara dan selatan seperti kraton atau pun ruang terbuka atau open space, dimana sebagai tempat untuk mengapresiasikan sesuatu dari masyarakat yang tinggal dikawasan tersebut.

    Dalam perkembangannya fungsi teras menjadi lebih beragam. Mengikuti kebutuhan manusianya yang terus berkembang, fungsi teras tak hanya sebagai ruang perantara antara luar rumah dan dalam, namun banyak orang yang mendekorasi teras menjadi ruangan yang multi fungsi. Penggunaan terassebagai tempat untuk menjamu rekan saat berkunjung sebenarnya sudah terjadi sejak lama, hal ini terlihat dari desain rumah tradisonal. Pada rumah-rumah tradisional ,teras rumah juga berfungsi sebagai tempat pertemuan dimana komunikasi secara sosial lebih banyak,ini bisa terlihat pada rumah-rumah jawa seperti pendopo, rumah limasan, walaupun beda tatanan bahasanya tetapi fungsi utamanya adalah sama.

    Pada inkulturasi desain era kolonial di indonesia, ada kombinasi dengan hadirnya teras didepan untuk menerima tamu secara umun, dan adanya juga teras belakang untuk tamu-tamu yang lebih dekat secara kekeluargaan atau keluarga dengan halaman belakang yang cukup luas. Jika dahulu, letak teras identik hanya berada di depan rumah, kini sudah mulai berkembang. Letak teras bisa berada di samping rumah, belakang, menjadi perantara antar ruang di dalam rumah, bahkan di atas atap. Bila berada di depan, teras dapat sebagai area peralihan. Sementara di lokasi lainnya, teras menjelma menjadi tempat rekreasi keluarga yang menyegarkan.

    Pada rumah modern, teras rumah hanya kecil karena setting rumah modern dibuat praktis dan dapat dijangkau oleh penghuni untuk melakukan aktivitas sehari-hari di rumah, dimana kegiatan-kegiatan sosial atau pertemuan lebih banyak dilakukan di suatu tempat yang dianggap nyaman, seperti mall, gedung pertemuan atau di restaurant, selain itu karena pada saat ini harga lahan untuk rumah tinggal baik sendiri maupun perumahan sudah cukup tinggi. Sebagai perancang atau seorang konsultan arsitek dituntut untuk kreatif dalam berkreasi dan manusiawi dalam membuat rancangan rumah tinggal dan kawasan khususnya untuk teras.

    Ada beberapa teras rumah yang cukup nyaman, dimana teras bisa diletakan pada bagian depan sebagai pelapis pertama sebelum ruang tamu, dan ada juga diletakan pada bagian belakang atau samping, biasanya ada landscape taman atau kolam sebagai aksen untuk transisi. Melihat fungsi teras sebagai ruang tamu, kehadiran landscape taman atau kolam akan sangat membantu menyamarkan aktifitas personalnya.

    1. Teras rumah tinggal bagian samping
    Pada teras ini yang merupakan rumah kayu dan panggung dimana Perancang Interior mencoba memberikan sentuhan kursi bergaya Betawi untuk menyatukan dengan kondisi bangunan,dan memberikan skala lebar dan berkesan lebih manusiawi dengan membuat kontras suasana yang didominasi warna natural kayu dengan tidak mempergunakan meja bundar, tetapi mempergunakan meja kotak yang simple dengan pelapis kaca.

    2. Teras dilantai dua
    Pada teras yang berada pada lantai 2 biasanya lebih mempunyai view yang lebih baik dan lebih private. Dengan teras yang hanya berukuran 2 m x 3 m dan berada pada bagian belakang bangunan, Arsitek mencoba memberikan kesan luas dan menyatu bersama alam, dengan tidak memberikan dinding atau pastisi pada bagian teras, tetapi memberikan view selebar-lebarnya.

    Pemilihan perabot harus disesuaikan dengan luasnya teras. Kebutuhan teras cukup terpenuhi dengan kehadiran 2 kursi dan 1 meja dalam ukuran mungil. Meletakkan terlalu banyak perabot membuat teras menjadi sempit. Mengunakan material lokal seperti bambu sebagai handreil atau pegangan dan diikat dengan ijuk, serta lighting mengunakan caping, dikombinasikan dengan furnitur yang menggunakan 2 (dua) buah kursi santai bergaya vitcoria serta penempatan meja bundar sebagai pengikat, memperkuat karekter teras yang berada pada alam.

    3. Teras bagian depan
    Dengan desain Arsitek pada bangunan tradisional dan mempergunakan material lokal yang berada disekitar,serta pola teras yang memanjang dan adanya peninggian lantai dari dasar lahan. Serta mengkombinasi material lantai dengan batu alam dan trap tangga mengunakan terakota memberikan kesan luas, dengan penempatan furnitur lawas serta kursi, meja marmer dan penempatan ornamen seperti caping serta lukisan dengan vegetasi tanaman merambat, dan pengunaan lighting yang dibungkus bambu bisa menghilangkan kesan teras yang memanjang dan sempit.

    4. Teras bagian belakang
    Dengan halaman yang masih tersisa maka teras belakang bisa difungsikan juga sebagai ruang keluarga, sehingga akan berkesan luas dan lebar dengan ruang keluarga menyatu dengan teras ataupun sebaliknya. Teras yang hanya berukuran 3 m x 3 m dimaksimalkan dengan pemandangan yang seluas-luasnya, dengan furnitur yang dikombinasi antara kursi Betawi dan bale-bale kursi gajah memberikan ruangan teras tidak berkesan pada posisi dibelakang rumah tetapi lebih sebagai ruang bersantai keluarga.

    Letak teras yang berbatasan langsung dengan bagian luar rumah dan kadang bersinggungan langsung dengan terik matahari ataupun siraman air hujan, meskipun sudah dilindungi atap, tetap perlu memperhatikan perabot yang diletakan didalamnya. Pilihlah perabot yang tahan terhadap cuaca. Biasanya menggunakan perabot berbahan kayu, namun jika dirasa perabot berbahan kayu dirasa cukup mahal, dapat menggunakan perabot berbahan plastik yang kuat menghadapi perubahan cuaca. Perabotan kini sudah semakin bervariasi. Anda dapat menemukan kursi atau meja dari plastik dengan tekstur atau warna seperti kayu sehingga bagi Anda yang menyukai kayu dapat tetap memilihnya.

    Selain penggunaan perabot yang sesuai dengan pilihan, Anda dapat mempercantik teras rumah dengan hal-hal yang sederhana. Misalnya dengan memasang taplak meja, meletakkan pot bunga cantik dengan bunga hidup di dalamnya atau meletakkan permen aneka warna dalam toples di atas meja. Pada kursi, Anda dapat menambahkan bantal dengan sarung berwarna menarik. Dapat juga memasang pajangan atau lukisan kecil pada dinding samping teras. Meletakkan beberapa tanaman hias di teras akan memberikan rasa segar saat berada di dalamnya. RM Cahyo Bandhono,ST,MT - Puri Desain Konsultan spesialis : Architecture, Interior, Urban design, Urban Landscape, Town Planning, Hospitality

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain