SKETSA GAYA INDUSTRIAL Hunian Bondan Prihastomo
Desain rumah biasanya menggambarkan karakter dari penghuninya. Jika mengusung gaya Skandinavian, sudah dipastikan pemilik rumah adalah seorang minimalis dan tak suka pernak-pernik penghias rumah. Jika mengusung gaya Shabby Chic, tentu saja penghuninya suka sekali dengan “keramaian” dengan warna-warnanya yang manis. Lalu, bagaimana dengan desain industrial ? Desain ini memang jarang diterapkan oleh pemilik rumah. Pasalnya, untuk konsep rumah industrial menuntut penghuni rumah untuk melakukan effort lebih ketika membangun hingga maintenance secara berkala. Mereka yang menerapkan rumah industrial mengharapkan terciptanya suasana hangat secara alami di rumah mereka. Kehangatan ini dapat hadir lewat material-material yang biasanya selalu ada di rumah industrial yakni kayu, besi, hingga dinding tanpa finishing.
Bondan Prihastomo adalah salah satu orang yang terinspirasi dengan gaya bangunan industrial untuk diaplikasikan pada hunian pribadinya. Kegemarannya terhadap gaya ekspos pada bangunan menjadi alasan utama dipilihnya konsep bangunan tersebut. “Dari dulu memang saya suka dengan model ekspos. Jadi pada saat membangun rumah ini pun, sama sekali tidak ada rencana atau desain secara pastinya. Kebetulan dulu ketika awal mula membangun rumah ini sedang hype gaya bangunan industrial ini, jadi saya memutuskan untuk mengaplikasikannya pada rumah pribadi saya. Ditambah dengan cost pembangunan yang relatif lebih irit, membuat saya lebih yakin untuk memilih desain bangunan ala industrial,” ungkap pria yang berprofesi sebagai arsitek.
Nampak dari fasad bangunan yang mulai dibangun sejak tahun 2019 tersebut, secara bentuk bangunan utamanya sendiri bergaya rumah minimalis modern pada umumnya. Namun, aksen dekorasi ekterior bergaya industrial nan kental membuatnya nampak berbeda. Dinding utama bagian depan tampil menarik bernuansa unfinished yang dipadukan dengan material roster beton. Kisi-kisi pada roster tersebut tentu saja dimaksudkan agar sirkulasi udara ke dalam area rumah lebih maksimal, namun tetap mempertahankan sisi private area dalam. Pintu pagar utama menggunakan material besi dengan nuansa hitam yang semakin memperkuat konsep bangunan yang diusung.
Masuk lebih ke dalam area rumah yang berlokasi di daerah Potorono, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta tersebut, terdapat sebuah area terbuka yang tidak terlalu luas berada tepat di depan pintu masuk utama. Pada sisi kanan dari halaman depan, nampak sebuah teras depan bergaya minimalis sebagai ruang untuk menerima tamu. Table set minimalis bernuansa hitam dengan sebuah lampu gantung bergaya industrial menjadi unsur utama pada ruang tersebut yang menunjukkan identitas utama dari bangunan utamanya. Aplikasi dinding bata ekspos turut melengkapi dekorasi ruangan bergaya industrial. Pada sisi ruang tamu depan, terdapat sebuah tangga putar besi bernuansa hitam sebagai akses menuju kantor architecture-interior design miliknya yang bernama Rancang Reka Ruang Studio. “Ruang tamu depan memang sengaja dibuat terpisah dari bangunan utama rumah. Tujuannya memang untuk menerima tamu yang datang dengan keperluan singkat saja. Jadi tidak mengganggu privasi penghuni rumah,” imbuh Bondan.
Bangunan utama yang berdiri di atas lahan seluas 226 m² tersebut memiliki bentuk yang unik, dimana pada sisi dinding depannya terkesan tidak simetris. Hal itu sengaja diaplikasikan karena pemilik rumah ingin salah satu sisi dinding depannya tepat menghadap ke arah kiblat. Oleh karena itu, sisi dinding lain harus menyesuaikan bentuk agar penggunaan space lahan yang tersedia menjadi maksimal.
Memasuki ke dalam area ruangan rumah 2 lantai tersebut, gaya dekorasi industrial semakin terasa kental dengan material besi dan instalasi listrik dengan jalur pipa ekspos berwarna hitam nan maskulin. Beberapa sentuhan unsur kayu pada furnitur menghadirkan kesan hangat di dalam ruangan. Sebuah sofa set bergaya minimalis tertata rapi tepat di tengah ruangan sebagai tempat bersantai dan berkumpul bersama keluarga. Kesan terbuka ditampilkan lewat aplikasi desain void ruangan setinggi kurang lebih 6 meter. Selain membuat ruangan terkesan lebih lapang, void tersebut juga memaksimalkan sirkulasi dan mengurangi kelembaban sehingga ruangan menjadi lebih sejuk walaupun tanpa menggunakan pendingin udara. Salah satu sisi dindingnya menggunakan kaca berukuran besar dengan view langsung menuju area taman samping.
Beralih menuju area dapur dan ruang makan, aplikasi kitchen set kayu dan furnitur bergaya minimalis nampak selaras dengan nuansa industrial bangunan. Dinding unfinished, bata ekspos, meja makan besi minimalis, hingga lampu gantung menjadi faktor dekorasi interior yang menampilkan kesan ala kafe di dalam ruanga tersebut.
Berada tepat di sisi area dapur dan ruang makan, terdapat sebuah pintu menuju kamar tidur utama dengan konsep dekorasi interior bergaya simpel bernuansa elegan nan nyaman. Ranjang tidur minimalis modern berukuran king size nampak begitu nyaman sebagai fasilitas beristirahat di malam hari. Dinding kamar tetap dipertahankan bernuansa unfinished yang senada dengan nuansa aplikasi ruangan lain, berpadu dekorasi simpel memberikan kesan bersih dan lega di dalam kamar tidur. Pada bagian belakang tempat tidur, terdapat sebuah lorong menuju kamar mandi yang dimanfaatkan sebagai ruang wardrobe. “Untuk planning ke depan memang masih akan ada penambahan-penambahan di rumah ini, karena sejatinya belum 100% selesai seperti yang saya harapkan. Kebetulan rumah ini menjadi project rumah industrial pertama bagi saya, jadi ya banyak trial and error pada proses pembangunannya. Untungnya ini adalah rumah pribadi saya, kalau rumah klien pasti saya akan banyak menerima komplain,” kekeh ayah dari 2 orang putri tersebut mengakhiri perbincangan. Farhan-red