[block:views=similarterms-block_1]
Bukan hanya bentuk fisiknya yang unik, bangunan rumah bernuansa klasik pun penuh dengan makna filosofis. Pada arsitektur bangunan rumah bergaya klasik tersebut, seni arsitektur bukan sekedar pemahaman seni konstruksi rumah, namun juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap religiusnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini. Nampaknya hal tersebut yang ingin ditampilkan oleh pasangan suami istri, Gunawan dan Nastiti pada huniannya yang berada di daerah Bugisan, Kepatihan Taman Martani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Selain ingin mewujudkan rumah tinggal yang nyaman bagi keluarganya, pria yang mempunyai basic sebagai antropolog ini juga ingin menggali sisi historis dari bangunan peninggalan turun-temurun keluarga dari sang istri yang telah ada sejak tahun 1952 tersebut. “Sebenarnya rumah ini adalah rumah lawas peninggalan dari keluarga istri sejak dulu karena memang asal keluarga besar dari sini. Singkat cerita daerah ini diberi nama daerah Bugisan karena cikal bakal jaman dahulu di daerah ini adalah prajurit keturunan Bugis Makassar. Jadi istri saya merupakan generasi ke-7 dari keturunan-keturunan Bugis yang tinggal di tempat ini sebelumnya,” cerita Gunawan.