[block:views=similarterms-block_1]
Rumah merupakan istana bagi penghuninya. Untuk mengejar kenyamanan, tentu si pemilik akan mendesain rumahnya semenarik mungkin. Karena dengan inilah ia bisa bereksplorasi mewujudkan rumah impian. Tak heran di jaman sekarang banyak sekali rumah yang memiliki desain unik dan cantik, bahkan ada yang sampai meniru gaya Eropa demi mempercantik istananya tersebut. Namun pernahkah Anda melihat rumah Joglo? Rumah adat Jawa ini juga tak kalah unik dari model hunian yang ada sekarang. Susunan ruangannya, lalu ciri khas bangunannya, semua seolah menggambarkan jati diri Kejawaan yang kental. Tak hanya bentuk fisik yang unik, bangunan rumah Jawa pun penuh dengan makna filosofis. Pada arsitektur bangunan rumah tradisional Jawa, seni arsitektur bukan sekedar pemahaman seni konstruksi rumah, namun juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini.
Nampaknya hal tersebut yang ingin diwujudkan seorang Subkhi Kuncorojati ke dalam huniannya yang beralamat di Jalan Wates, Gang Sadar II No. 21, Gunungpring, Muntilan, Magelang. Selain ingin mewujudkan rumah tinggal yang nyaman bagi keluarganya, pria yang mempunyai basic sebagai arsitek ini juga ingin menggali sisi historis dari bangunan peninggalan turun-temurun keluarganya yang telah ada sejak tahun 1928 tersebut. “Sebenarnya rumah ini adalah rumah lawas peninggalan mulai dari simbah-simbah dulu karena memang asal keluarga besar saya dari sini. Sempat ditinggali oleh anggota keluarga lain karena saya tinggal di Jakarta, lalu terkena dampak dari letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 yang mengakibatkan kerusakan terutama pada sisi atap. Kemudian saya melakukan renovasi bertahap hingga pada tahun 2016 kemarin memutuskan untuk memboyong keluarga menetap di sini”, cerita Subkhi Kuncorojati, Sang pemilik rumah.