Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Sosok

Wujud Kecintaan Klasik Jawa Rumah Canting Nurdi Antoro

Ir. R.M. Nurdi Antoro bersama Istri
Ruang tamu dengan aksen Jawa klasik
Area ruang makan dan dapur semi outdoor
Area outdoor belakang dengan gazebo & kandang sapi
Area pendopo dengan sentuhan nuansa natural nan sejuk
[block:views=similarterms-block_1]

Rumah atau omah dalam masyarakat Jawa memiliki arti yang mendalam. Dalam literatur-literatur Jawa banyak disebutkan, omah merupakan jagad kehidupannya yang tertuang dalam sebuah bangunan. Masyarakat Jawa mendesain omah, sebagai representasi dari makrokosmos dan mikrokosmos. Makrokosmos adalah lingkungan alam sekitarnya, dan mikrokosmos adalah arsitektur bangunan dari tempat tinggal itu sendiri. Kiranya hal tersebutlah yang diusung oleh Ir. RM. Nurdi Antoro dalam membangun hunian tempat tinggalnya. Rumah tak hanya sebagai tempat tinggal atau tempat berteduh saja namun harus memberi berkah bagi penghuni dan lingkungan sekitarnya. Kecintaan seseorang terhadap suatu hal, bila diwujudkan akan menghasilkan sesuatu yang amat bernilai bahkan syarat makna. Kecintaan Nurdi pada rumah Jawa contohnya, bermula dari keprihatinan beliau kepada rumah tradisional Jawa yang perlahan mulai punah dan jarang ditemui. Hal tersebut membuat hatinya tergerak untuk melestarikan dan mendirikannya sebagai hunian pribadi.

Sisi Otentik Rumah Lawas Menjaga Amanah Ala Maria

Maria beserta suami dan kedua putrinya
Sisi Otentik Rumah Lawas Menjaga Amanah Ala Maria
Bukaan jendela yang terhubung area longkangan
Kamar tidur utama di area gandhok
Instalasi seni patung di sudut halaman & Kolam ikan di area longkangan dengan pa
[block:views=similarterms-block_1]

Rumah merupakan istana bagi penghuninya. Untuk mengejar kenyamanan, tentu si pemilik akan mendesain rumahnya semenarik mungkin. Karena dengan inilah ia bisa bereksplorasi mewujudkan rumah impian. Akibat perubahan masyarakat dewasa ini, tradisi-tradisi lama cenderung ditinggalkan. Hal ini terjadi akibat perubahan pola pikir yang didukung oleh perubahan sosial dan lingkungan masyarakat. Begitu pula dengan rumah tradisional yang semakin jarang ditemukan. Tak heran di jaman sekarang banyak sekali rumah yang memiliki desain unik dan cantik, bahkan ada yang sampai meniru gaya eropa demi mempercantik istananya tersebut.

Gaya Modern Tropis Hunian Sesungguhnya Budi Setjahusada

Ir. Budi Setjahusada bersama istri, Christine Lanny Singgih
Fasad rumah gaya modern tropis
Kehangatan ruang utama dengan fasilitas hiburan  & Sudut area makan dengan view
Kenyamanan ruang kerja pada lantai atas dengan balkon dan view danau
Taman doa yang berada disisi samping dengan konsep semi outdoor & Area bersantai
[block:views=similarterms-block_1]

Rumah merupakan tempat layaknya surga bagi penghuninya. Di dalam rumah, seseorang dapat melakukan berbagai aktifitas demi menghilangkan kepenatan karena berbagai hal setelah seharian bergelut dengan dunia kerja yang tentu saja menyita waktu, tenaga, maupun pikiran. Hal tersebut tentu saja dapat diwujudkan apabila suasana rumah mampu menghadirkan suasana yang nyaman dan tentram. Membawa suasana alam ke dalam area rumah dapat menjadi solusi demi memberikan nuansa yang nyaman, hal tersebut tentu yang selalu diupayakan setiap orang sejak lama. Suasana alam diyakini memiliki daya tarik tersendiri. Selain itu, suasana natural diklaim mampu memberikan rasa tenang, damai, dan kesejukan di dalam area rumah.

Kelegaan Hunian Modern Olah Rasa Toto Birowo

Toto Birowo dan Sri Lestari bersama kedua puteranya
Fasad rumah
Ruang tamu yang luas dengan nuansa minimalis  modern
Kesan nyaman dan lapang di ruang keluarga & Working space memanfaatkan ruang baw
Area ruang makan dengan dapur mini bar & Kamar tidur utama bernuansa elegan
[block:views=similarterms-block_1]

Faktor kenyamanan selalu menjadi prioritas utama dan tentu saja hal terpenting bagi setiap orang di segala segi kehidupan. Semua orang ingin agar dirinya dan keluarganya bisa merasa nyaman, baik di rumah, kantor, ataupun sedang dalam perjalanan. Sudah bukan rahasia lagi jika kenyamanan selalu menjadi parameter utama dalam menentukan atau memilih suatu hal. Seperti kita ketahui, rumah merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan setiap manusia, bukan hanya sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai tempat dimana sebuah keluarga bisa berinteraksi, tumbuh, dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu faktor kenyamanan dari sebuah rumah pasti akan selalu menjadi perhatian guna mendapatkan ketenangan batin sang penghuni rumah.

Perkembangan desain-desain rumah tinggal saat ini mau tidak mau harus diakui seperti mengacu pada desain yang simpel dan minimalis. Hal tersebut rupanya yang mendasari pasangan suami istri, Toto Birowo dan Sri Lestari dalam membangun rumah mereka yang berlokasi di Jalan Munggur, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Konsep rumah dua lantai yang berdiri di atas lahan seluas 870 m² tersebut sengaja mengusung desain bergaya simple modern yang kental dengan memaksimalkan pencahayaan dan juga sirkulasi udara yang alami. Mini garden depan rumah dan lantai carport dengan aplikasi batuan alam menghadirkan sentuhan desain bangunan yang tetap mengedepankan kesejukan. Teras depan didesain minimalis namun tetap fungsional dengan penambahan meja kayu berwarna putih bersanding dengan kursi santai rotan. Lantai bermotif klasik menjadi sentuhan pemanis area teras depan. “Secara fasad memang sengaja dibuat lebih simpel dengan tidak banyak ornamen-ornamen di dalamnya. Hanya ada sedikit sentuhan motif etnik pada dinding pagar depan dan blocking wall frame sebagai pemanis,” papar Toto panggilan akrabnya.

Omah Pitutur Karya Penebusan Muji HW

Muji HW beserta istri, Ni Putu Novy Avianti
Rangka utama Joglo limasan berbahan kayu lawasan
Bangunan utama sebagai pusat aktifitas keluarga
Selasar sekaligus teras, penghubung antar bangunan
Area dapur minimalis menyatu dengan nuansa klasik
[block:views=similarterms-block_1]

Memiliki sebuah hunian tentu menjadi dambaan untuk siapa saja, termasuk masyarakat yang tinggal di kampung atau pedesaan. Suasana kampung yang cenderung masih asri rasanya sayang bila tidak memaksimalkan sisi pembangunan rumah dengan baik. Pembangunan memang tengah marak terjadi di masyarakat saat ini, terutama dalam pembangunan bangunan rumah untuk tempat tinggal. Ada begitu banyak orang berlomba menciptakan bangunan dengan inovasi yang menarik. Semua ini dilakukan semata demi menciptakan hunian yang nyaman dan indah sebagai rumah idaman. Kecantikan serta estetika dari sebuah bangunan rumah perlu diperhatikan dengan baik. Hal ini tentu semata dilakukan demi menciptakan hunian yang nyaman dan terlihat lebih elegan. Termasuk bagi anda yang saat ini memutuskan untuk tinggal di pedesaan dengan suasana yang lebih nyaman dan tentram. Kondisi perkampungan yang hangat dan nyaman akan lebih terasa menyenangkan bila menghadirkan suasana yang sederhana dan asri untuk sebuah tempat tinggal.

Eksperimen Cantik Interior Vintage Ala Utami Kurniasari

Utami Kurniasari beserta keluarga
Ruang tamu bernuansa black & white dan ruang keluarga ala shabby Chic
Konsep dapur minimalis modern
Perpaduan konsep minimalis klasik kamar tidur utama dan Inovasi hanging bedroom
Ruang santai lantai 2 dan kamar anak laki-laki
[block:views=similarterms-block_1]

Desain Shabby Chic menyajikan suasana lembut dan feminin yang membedakan tampilan ini dari gaya vintage lainnya. Tidak heran jika penggemar dari gaya desain ini kebanyakan adalah perempuan karena gaya desain ini adalah cara dekorasi unik yang romantis. Desain interior Shabby Chic memakai pilihan dari furnitur yang sudah terlihat tua dan terlihat tanda-tanda pemakaiannya, serta aksesoris interior yang feminin. Gaya ini pertama kali berkembang di Inggris dan membangkitkan kembali jenis dekorasi yang sering ditemukan di rumah-rumah pedesaan, yang biasanya menggunakan sofa tua usang, tirai dan cat yang sudah lama. Hasil yang ingin dicapai dari desain Shabby Chic adalah efek keseluruhan yang elegan. Daur ulang furnitur tua dan kain-kain lama merupakan aspek penting dari tampilan ini. Hingga kini interior dari Shabby Chic sendiri dianggap sebagai sebuah karya seni. Gaya Shabby Chic sekarang telah berkembang dengan mengambil berbagai inspirasi dari banyak bentuk dekorasi, seperti dekorasi cat gaya Swedia dari abad 18, Chateau di Perancis, serta Shakers di Amerika yang mementingkan kesederhanaan dan kepolosan pada desain. Istilah Shabby Chic sendiri pertama kali diciptakan oleh majalah The World of Interiors pada tahun 1980 dan menjadi sangat populer di Amerika Serikat pada tahun 90an.

Inspirasi Rumah Cantik Bergaya Shabby Chic

Edy Sugianto bersama istri
Shabby Chic
Dapur minimalis & Tangga motif tegel klasik
Ruang tamu bergaya Shabby chic & Ruang keluarga
Kamar tidur utama & kamar tidur anak
[block:views=similarterms-block_1]

Setelah gaya vintage, kini tren gaya desain rumah yang semakin banyak diminati adalah gaya shabby chic. Desain shabby chic adalah gaya desain interior yang memberikan nuansa lembut dan feminin pada ruangan. Salah satu cara terbaik untuk mendatangkan suasana yang romantis dengan kesan estetik dan artistik yang kuat. Gaya desain interior shabby chic pertama kali berkembang di Inggris pada 1980an. Memiliki karakteristik dan ciri khas tampilan vintage yang romantis. Warna-warna pastel yang soft menjadi pilihan warna yang banyak di gunakan, baik pada ruangan, dinding dan atap atau langit-langit maupun pada perabotan dan furnitur. Dekorasi pada ruangan bergaya shabby chic juga memperlihatkan dominasi elemen-elemen antik, mulai dari bantal-bantal dengan balutan kain linen, lampu gantung klasik/antik, dan elemen mawar atau bunga-bungaan sebagai simbol keromantisan. Penggunaan perabotan dan elemen-elemen dekoratif “kekinian” sebenarnya diperkenankan dalam ruangan shabby chic. Namun penggunaannya tidak terlalu mencolok, sehingga kesan dan inspirasi vintage tetap terasa dominan. Gaya desain interior shabby chic sangat cocok bagi Anda yang menginginkan suasana yang lembut dan kalem dengan nuansa feminin pada ruangan. Ruangan bergaya shabby chic benar-benar terasa hangat dan inviting, menjadikannya tidak saja liveable, namun juga benar-benar nyaman.

Rupa Rekonstruksi Nurdi Antoro Warisan Budaya Mataram Pleret

Ir. RM Nurdi Antoro beserta sang istri
Fasad rumah hasil rekonstruksi  jawa klasik dengan atap limasan kampung
Ornamen ukiran klasik di ruang tamu utama & Area ruang keluarga dengan hiasan pe
Koleksi lukisan antik di samping area ruang kerja & Koleksi berbagai tombak puso
Penataan interior yang artistik pada sudut ruang keluarga & Koleksi keris kuno
[block:views=similarterms-block_1]

Bencana gempa bumi yang terjadi pada 27 Mei 2006 menyisakan luka mendalam bagi masyarakat Yogjakarta. Bencana yang meluluh-lantahkan sebagian wilayah Kota Budaya tersebut menyebabkan kerusakan bangunan serta korban jiwa yang tidak sedikit. Namun dengan semangat untuk bangkit dari keterpurukan, perlahan namun pasti warga Jogja mulai membangun kembali kehidupannya. Sarana dan prasarana penunjang hidup mulai dibangun kembali hingga sekarang aktifitas Yogyakarta sudah kembali seperti sedia kala.

Semangat tersebut juga yang mendorong Ir. RM. Nurdi Antoro untuk bangkit kembali. Rumah tinggalnya yang berlokasi di Jalan Anggrek No. 01 RT 02, Keputren, Pleret, Bantul, Yogyakarta tersebut juga menjadi salah satu yang mengalami kerusakan cukup parah akibat bencana alam gempa bumi pada hampir 11 tahun silam. “Pasca gempa bumi tersebut, dampak pada rumah ini memang sangat parah bahkan sebagian besar roboh. Jadi ya mau tidak mau memang harus dibongkar sekalian,” ujar pria asli Bantul tersebut. Setelah proses pembongkaran, kurang lebih satu tahun setelah gempa Nurdi mulai membangun kembali bangunan rumahnya. Proses pembangunan rumah yang ditetapkan sebagai Bangunan Cagar Budaya oleh pemerintah tersebut dilakukan secara bertahap hingga menjadi rumah seperti saat ini. Sebagian besar konstruksi kayu pada bangunan rumah tersebut memanfaatkan kayu bekas rumah terdahulu yang hampir semua bermaterialkan kayu jati.

Refleksi Arsitektur Rumah Goresan Jatidiri Subkhi Kuncorojati

Subkhi Kuncorojati
Rumah Jawa klasik & kolonial
pendopo
Area dapur dan Teras belakang
Ruang tidur utama
[block:views=similarterms-block_1]

Rumah merupakan istana bagi penghuninya. Untuk mengejar kenyamanan, tentu si pemilik akan mendesain rumahnya semenarik mungkin. Karena dengan inilah ia bisa bereksplorasi mewujudkan rumah impian. Tak heran di jaman sekarang banyak sekali rumah yang memiliki desain unik dan cantik, bahkan ada yang sampai meniru gaya Eropa demi mempercantik istananya tersebut. Namun pernahkah Anda melihat rumah Joglo? Rumah adat Jawa ini juga tak kalah unik dari model hunian yang ada sekarang. Susunan ruangannya, lalu ciri khas bangunannya, semua seolah menggambarkan jati diri Kejawaan yang kental. Tak hanya bentuk fisik yang unik, bangunan rumah Jawa pun penuh dengan makna filosofis. Pada arsitektur bangunan rumah tradisional Jawa, seni arsitektur bukan sekedar pemahaman seni konstruksi rumah, namun juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Kecintaan manusia pada cita rasa keindahan, bahkan sikap religiusitasnya terefleksikan dalam arsitektur rumah dengan gaya ini.

Nampaknya hal tersebut yang ingin diwujudkan seorang Subkhi Kuncorojati ke dalam huniannya yang beralamat di Jalan Wates, Gang Sadar II No. 21, Gunungpring, Muntilan, Magelang. Selain ingin mewujudkan rumah tinggal yang nyaman bagi keluarganya, pria yang mempunyai basic sebagai arsitek ini juga ingin menggali sisi historis dari bangunan peninggalan turun-temurun keluarganya yang telah ada sejak tahun 1928 tersebut. “Sebenarnya rumah ini adalah rumah lawas peninggalan mulai dari simbah-simbah dulu karena memang asal keluarga besar saya dari sini. Sempat ditinggali oleh anggota keluarga lain karena saya tinggal di Jakarta, lalu terkena dampak dari letusan Gunung Merapi pada tahun 2010 yang mengakibatkan kerusakan terutama pada sisi atap. Kemudian saya melakukan renovasi bertahap hingga pada tahun 2016 kemarin memutuskan untuk memboyong keluarga menetap di sini”, cerita Subkhi Kuncorojati, Sang pemilik rumah.

Wujud Cita-cita Ratminto Berlanggam Arsitektur Jawa

Dr. Ratminto
Rumah Arsitektur Jawa
Ruang Rumah Arsitektur Jawa
Dapur Arsitektur Jawa
Arsitektur Jawa Modern
[block:views=similarterms-block_1]

Memiliki rumah atau hunian yang nyaman tentu saja merupakan salah satu hal yang sangat di dambakan oleh setiap orang. Hunian yang nyaman akan menjadi tempat yang menyenangkan untuk berkumpul dengan keluarga. Tentu saja, untuk memiliki sebuah rumah yang nyaman, Anda memang harus memperhatikan beberapa hal sebelum Anda memutuskan untuk memulai pembangunan. Sebagaimana kita ketahui, ide pembangunan rumah dewasa ini semakin kreatif saja. Banyak ide-ide bangunan yang baru muncul ke permukaan menyajikan ide yang unik dan nampak menarik. Rumah dengan aplikasi dinding menggunakan bata ekspos memang memberikan kesan rumah pedesaan tapi tetap elegan dan keren. Bata ekspos menjadi tren saat ini karena fleksibel dipadukan dengan gaya lain seperti skandinavian, rustic, maupun industrial. Rumah bata ekspos memberikan kesan hangat dan informal, serta kontras dengan kebanyakan kehidupan profesional di kota-kota besar. Setelah seharian berkutat di kantor dengan bangunan yang kaku, pulang ke rumah dengan gaya ekspos yang berbeda 180 derajat dari kantor membuat kita benar-benar terlepas dari masalah-masalah profesional yang cukup menyita pikiran.

Hal ini yang menjadi alasan pasangan suami istri Ratminto dan Atik Septi Winarsih untuk membangun hunian yang berlokasi di daerah Karangjati, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul. Daerah yang belum begitu ramai dengan hiruk-pikuk dan cenderung tenang menjadi alasan keluarga tersebut memutuskan membangun rumah di sana. “Dulunya kami tinggal di daerah Janti yang notabene adalah kawasan yang cukup padat. Kalau ada saudara yang datang berkunjung saja sudah susah mau parkir kendaraannya,” cerita Ratminto.

PARTNER
Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain