DAHEIM KAFFEE KOLLAB KULTUR Ruang Kreatif Dalam Aroma Khas Ala Jerman

Sejak dahulu Jogja memang menjadi salah satu kota di Indonesia yang selalu punya daya tarik tersendiri. Wajar saja, kota gudeg ini selalu disinggahi banyak orang dari seluruh penjuru Nusantara untuk mengenyam pendidikan maupun bekerja. Maka tidak mengherankan apabila Jogja selalu memunculkan sosok baru, unit usaha baru yang tidak jauh dari bidang kreatif dan digital. Di Jogja sendiri, saat ini telah banyak berkembang kafe-kafe dengan konsep coworking space yang dapat mengakomodasi kebutuhan ruang bagi mahasiswa hingga para freelancer yang tidak mempunyai kantor, namun membutuhkan tempat untuk menyelesaikan pekerjaannya. Salah satu kafe dengan konsep coworking & collaborative space di Jogja yang menghadirkan fasilitas lengkap serta tempat yang nyaman untuk bekerja yaitu Daheim Kaffee.

Kafe yang mulai beroperasi sejak bulan Maret 2020 tersebut menawarkan sebuah tempat dimana pengunjung dapat bekerja atau mengerjakan tugas dengan tenang dan nyaman layaknya berada di rumah. Konsep bangunan serta pernak-pernik dekorasi interior juga didesain simpel agar tidak terkesan terlalu ramai, dipadukan dengan unsur kayu yang mendominasi seluruh area memberikan kesan nan hangat, selaras dengan penamaan kafe yang dalam Bahasa Jerman mempunyai arti rumah. “Nama tersebut dipilih karena merefleksikan tempat ini yang tadinya memang rumah tinggal kakek dan nenek saya. Kami juga berusaha agar tempat ini bisa jadi rumah untuk semua orang. Oleh karenanya kami mengusung tagline 'kaffee, kollab, kultur'. Ketiga hal tersebut merupakan core business dari kafe ini. Tidak hanya kafe, namun ada coworking space dan collaborative space yang diperuntukkan bagi komunitas. Jadi kami di sini ingin mempertemukan berbagai macam latar belakang orang, juga sebagai meeting point dari berbagai kepentingan dan latar belakang yang dapat terakomodasi di tempat ini,” jelas Andhika Yopi, owner Daheim Kaffee.

Berlokasi di Jalan Pandega Marta No. 39, Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, bangunan utama kafe tersebut menampilkan sisi klasik khas rumah-rumah tahun '80an. Hal tersebut nampak selaras dengan konsep kafe ala Jerman yang diusung oleh Yopi, sapaan akrab owner. Hal tersebut didasari oleh pengalamannya selama satu dekade mengenyam pendidikan di Jerman. “Dari dulu memang bangunan utamanya tidak banyak berubah, bahkan untuk layout ruangan pun sebagian besar masih mempertahankan bentuk aslinya. Mungkin hanya pernak-pernik dekorasi saja yang mengalami perubahan untuk mempercantik tampilan kafe. Kebetulan saya pernah tinggal di Jerman selama 10 tahun. Di sana saya sangat tertarik dengan bentuk bangunan rumah yang bergaya simpel, klasik, namun tidak terlampau lawas juga. Begitu melihat rumah kakek-nenek ini kok sepertinya cocok kalau didekorasi ala rumah-rumah di Jerman tersebut. Ya, bisa dibilang kafe ini sebagai wujud nostalgia saya ketika tinggal di Jerman dulu,” imbuhnya.

Secara garis besar Daheim Kaffee dapat dibagi menjadi beberapa area utama, mulai dari 4 meeting room, public indoor room, dan beberapa spot area outdoor yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Memasuki bangunan utama kafe, pengunjung akan disambut oleh sebuah Sunken living room, yakni gaya arsitektur rumah sub urban Amerika di era tahun '70an yang terkesan tenang dan hangat. Salah satu ciri khas kafe ini adalah banyaknya jendela arch berukuran besar serta elemen-elemen unsur kayu nan hangat yang memunculkan kesan santai dan tenang. Pernak-pernik dekorasi dan hiasan yang dibawa langsung dari Jerman, berpadu dengan table set bergaya vintage menjadi kombinasi yang mempercantik tampilan interior ruangan kafe. Pada bagian public indoor room juga terdapat sebuah spot makan dengan desain yang cukup unik. Spot tersebut didesain untuk tamu couple berbentuk layaknya bilik terbuka dengan sofa set nan nyaman.

Berdiri di atas lahan seluas 800 m², Daheim Kaffee juga menyediakan 4 ruangan coworking space yang dapat digunakan tamu untuk melakukan berbagai keperluan seperti meeting atau sekedar belajar bersama. Masing-masing ruangan tersebut juga dilengkapi fasilitas multimedia pendukung seperti LCD screen, white board, private wifi, hingga penyejuk ruangan. Keempat meeting room tersebut diberi nama yang diambil dari beberapa kota di Jerman seperti Dresden, Berlin, Hamburg, dan Muenchen. “Kami menyediakan 4 buah meeting room yang dapat digunakan pengunjung untuk berbagai kebutuhan acara dengan berbagai kapasitas, mulai dari 6 orang hingga 12 orang. Untuk reservasi meeting room juga terdapat beberapa paket yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan acara. Selain itu, ruangan-ruangan tersebut juga dapat disewa jangka panjang sebagai coworking space bagi startup company yang membutuhkan tempat kerja,” ujar pria asli Jogja tersebut.

Di bagian outdoor dari kafe yang buka setiap hari mulai pukul 11.00 – 22.00 tersebut, terdapat sebuah spot unik berbentuk layaknya sebuah koridor yang didekorasi sedemikian rupa sehingga nampak seperti sebuah gang salah satu kota di Jerman. Sudut tersebut menjadi spot favorit bagi pengunjung untuk berfoto.

Untuk ukuran kafe dengan konsep coworking space, Daheim Kaffee menawarkan berbagai menu makanan dan minuman yang bervariatif. Tersedia beberapa menu dengan cita rasa nusantara dan makanan khas Jerman. Beberapa menu makanan ala Jerman yang wajib untuk dicoba yaitu Bratwurst dan Jagerschnitzel. Untuk menu light bites, Daheim mempunyai menu andalan yaitu Arme Ritter. Kemudian untuk menu minumannya, kafe ini juga memiliki beberapa signature drink yaitu Royal Sparkling dan Sunset Frisch dengan cita rasanya yang menyegarkan. “Beberapa menu khas Jerman memang sengaja saya hadirkan di sini, tentu saja untuk melengkapi konsep yang kami usung. Mengenai menu-menu tersebut juga disesuaikan agar dapat diterima oleh lidah orang Indonesia. Dari sisi harga juga cukup terjangkau mengingat segmen utama pengunjung kafe ini adalah mahasiswa,” pungkas Yopi. Farhan – red

DAHEIM KAFFEE
Jl. Pandega Marta No. 39, Manggung,
Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta
WhatsApp : 0822 4166 0499
Instagram: daheim.id