Pasang IKLAN BARIS GRATIS! DAFTAR | LOGIN


Fungsi & Aplikasi Ruang Tamu

    desain ruang tamu
    model ruang tamu
    gaya ruang tamu

       

    Membangun rumah sesuai karakter adalah idaman setiap orang. Sebelum membangun selalu perhatikan terlebih dahulu desain antar ruang. Setelah pada edisi 04 (Majalah RumahJogja Indonesia edisi 04) kami telah membahas beberapa tips mengalih fungsikan teras sebagai ruang tamu, kini kami akan mencoba membahas lebih detail tentang ruang tamu. Secara khusus ruang tamu biasa terletak setelah teras dan berfungsi untuk menerima kunjungan tamu, kerabat, rekan kerja, atau saudara. Ruang tamu biasa digunakan sebagai ruang transisi sebelum menuju ruang yang privat. Pada perancangan bangunan atau kawasan ruang tamu lebih dikenal dengan sebutan ruang semi privat/semi publik. Selama ini dalam sebuah rumah pembagian zona ruang terbagi dalam ruang publik (umum) berada pada halaman/teras ( tetapi cenderung berada pada bagian depan, walau ada juga teras utama pada bagian samping), ruang privat (ruang keluarga, ruang makan, kamar).

    Di antara ruang publik dan ruang privat terdapat sebuah ruang yang biasa disebut zona semi privat rumah tinggal atau ruang tamu. Pada bangunan publik/komersial/hotel ruang tamu biasa disebut zona lobby. Ruang tamu dalam sebuah rumah dalam perkembangannya bisa dianggap sebagai salah satu penentu dan kesan pertama dari penilaian rumah secara keseluruhan. Jika ruang tamu tersebut tertata rapi maka penilaian orang mungkin akan langsung menganggap si penghuni rumah berkarakter seperti itu, begitu juga sebaliknya.

    Pada bangunan tradisonal seperti Joglo ruang tamu berada pada bangunan pendopo. Pada eranya ruang tamu atau pendopo tak hanya sebagai tempat untuk menerima tamu tetapi sebagai tempat untuk acara kegiatan sosial (dimana pada saat itu komunikasi lebih pada komunikasi sosial/bertemu) seperti hajatan, wayangan, hingga pada kegiatan pemerintahan (pertemuan warga dengan perangkat pemerintahan) dan ini berada lebih banyak di pedesaan. Demikian juga untuk bangunan lain (seperti rumah panggung, rumah melayu) ruang tamu lebih banyak pada ruang publik, tetapi ada juga ruang tamu khusus untuk menerima tamu khusus dan juga berfungsi sebagai acara sosial (acara hajatan, pernikahan, keputusan-keputusan pertemuan adat). Begitu juga pada bangunan-bangunan era kolonial yang sudah inculturasi rancangan era Inggris ruang tamu berfungsi juga untuk kegiatan sosial (seperti acara dansa, dan kegiatan pertemuan kemiliteran atau pertemuan perdagangan) dan ini biasanya di miliki oleh seorang residen/gubenur militer/bupati ataupun seorang kapitan.

    Sedangkan pada era sekarang ruang tamu pada rumah tinggal pada umumnya selalu berada pada bagian depan, khusus pada kawasan perumahan/real estate ruang tamu berukuran tidak terlalu luas dan selalu modular/typikal, dimana menyesuaikan dengan kapasitas ekonomis lahan dan bangunan serta fungsi kegiatan yang lebih banyak dilakukan di luar rumah seperti bekerja (dengan ritme pagi sampai sore) kegiatan-kegiatan sosial dilakukan juga diluar (pada perumahan selalu tersedia fasilitas publik, gedung pertemuan, ruang terbuka hijau, hingga lapangan) ataupun pada pusat-pusat niaga (mall,restoran). Sehingga fungsi ruang tamu hanya sebagai tempat transit sementara.

    Desain-desain modern lebih mengefisienkan fungsi ruang tamu, hal tersebut dapat terlihat pada desain apartemen/rumah susun (rumah tinggal secara vertikal). Pemilihan furnitur pada ruang tamu bergaya modern akan lebih terasa simple dan mewah. Biasanya akan menggunakan sofa yang terkesan bersih dan licin. Sofa pada ruang tamu bergaya modern akan berfungsi sebagai salah satu daya tarik ruang tamu tersebut.

    Saat ini permasalahan yang sering muncul adalah luasan ruang tamu yang tidak terlalu luas karena terbatas pada lahan. Perlu kejelian ekstra dalam mendesain dan meletakan beberapa furnitur agar ruang tamu tidak terkesan semakin sumpek, namun sebaliknya dengan kehadiran furnitur dan tata ruang yang tepat ruang tamu akan terasa luas. Untuk menghadirkan kesan tersebut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

    1. Alur sirkulasi
    Alur sirkulasi merupakan salah satu hal yang penting dalam mendesain ruang tamu. Alur sirkulasi yang dimaksud disini adalah peletakan pintu dan furniturnya. Peletakan pintu, sebaiknya terletak sejajar ataupun satu akses menuju bagian privat (ruang keluarga) agar tamu bisa lebih nyaman dan tidak berpindah duduk ketika kita lewat di depan tamu.

    2. Bukaan/Jendela
    Bukaan/jendela sebaiknya diberikan dengan akses ke taman, agar ruang tamu berkesan lebih luas dan visual taman bisa memberikan kenyamanan psikologis. Selain itu fungsi bukaan atau jendela juga berfungsi sebagai sirkulasi udara dari luar. Peran bukaan atau jendela terasa sangat penting karena biasanya ruang tamu yang kecil cenderung akan merasa panas. Walaupun tetap bisa juga disiasati dengan penghawaan buatan seperti penambahan kipas angin dan AC.

    3. Ketinggian Plafond
    Pada awal mendesain ruang tamu hal yang juga harus diperhitungkan adalah ketinggian plafon. Ketinggian plafon harus diperhatikan secara tepat, dan disesuaikan dengan panjang dan lebar ruangan, agar tidak berkesan kecil, terlalu rendah plafon akan berpengaruh pada kesan yang tertekan. Untuk menghadirkan suasana yang lebih bervariasi pengunaan permainan pada plafon sangat dimungkinkan seperti naik turun, karena pada ruangan yang kecil tidak terlalu jenuh.

    4. Warna
    Warna ruangan sebaiknya di gunakan dengan warna-warna yang cerah dan soft (dengan kombinasi sangat baik, tetapi tidak terlalu kontras ) untuk saat ini kita bisa mengunakan wallpaper sesuai dengan keinginan kita sebagai penghuni. Senadakan warna dinding dengan furnitur yang akan dipakai, hal ini dapat dilakukan untuk menambah suasana ruang tamu menjadi lebih indah. Perpaduan warna dan bahan material yang digunakan, kadang menambah ruang tamu terasa lebih hidup. Melalui keseragaman warna, diharapkan ruangan yang relatif sempit menjadi terkesan lega. Dalam menghadirkan kesan lega dapat ditambah dengan penggunaan kisi-kisi sebagai pembatas ruang. Pada pembatas ruang tamu, tidak selalu dalam bentuk dinding yang masif tetapi juga dalam bentuk pembatas yang soft, seperti kisi-kisi dari kayu, media kaca bening dan tranfaransi serta peletakan tanaman pada ruangan sebagai penambah penyejuk ruangan, bisa dengan pot tanaman ataupun dengan media tanaman gantung/vertikal garden.

    5. Pencahayaan
    Upayakan ruang tamu lebih terang dari ruangan lain, karena ini akan memberi efek psikologis lapang pada ruangan. Sebaliknya, suasana gelap justeru memicu efek efek psikologis menekan dan sesak.Tata letak pencahayaan yang baik adalah tetap terang namun tidak terlalu menyilaukan mata. Sebaiknya pencahayaan tidak terlalu menyilaukan tamu atau penghuni, semua bisa disiasati dengan sistem pencahayaan pendar ataupun memantulkan dengan melalui lukisan pada dinding, ataupun benda-benda seni sebagai pemanis ruangan dengan pencahayan yang maju mundur pada dinding.

    6. Lantai
    Lantai ruangan kita bisa kombinasikan dengan desain dan material apa saja, tetapi sebaiknya dengan yang mudah dibersihkan dan tidak menimbulkan flek/bercak serta bau-bau kelembaban pada material atau ruangan.

    7. Tata Letak Furnitur
    Faktor yang menunjang utama adalah tata letak perabot/furnitur, perlu diperhatikan furnitur untuk ruangan harus menyesuaikan dengan ruangan, jangan mengunakan yang terlalu besar, sehingga berkesan sempit, tidak terlalu rumit dalam model karena menyebabkan debu-debu pada bagian tertentu, yang menyebabkan berkesan kotor, dimana ruang tamu merupakan media pertama dalam pertemuan visual.

    Kursi yang di gunakan juga memperhatikan apakah untuk secara seremoni saja (bisa dengan ketinggian tempat duduk) ataupun membuat tamu betah/nyaman dengan membuat tempat duduk secara ergonomis (anatomi tubuh) bisa sofa/ketinggian tempat duduk. Semua faktor ini merupakan satu keterkaitan dengan erat dimana ini mencerminkan dari fungsi ruang tamu secara umum dan pencerminan pada si pemilik/penghuni rumah tinggal. Pada semboyan rumahku istanaku adalah bagian dari ekspresi pemilik dalam memvisualkan ide, seni, dan gagasan dalam setiap sudut rumah. PuriDesign

    PARTNER
    Archira - Architecture & Interior    A + A Studio    Sesami Architects    Laboratorium Lingkungan Kota & Pemukiman Fakultas Arsitektur dan Desain UKDW    Team Arsitektur & Desain UKDW    Puri Desain