Omah Lumbung Yogyakarta Ruang Asik Dalam Dominasi Lengkung Estetik

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Beragam budaya yang masih kental dengan keindahan di setiap sudut kotanya membuat wisatawan selalu mendambakan untuk dapat berlibur dan jalan - jalan ke Jogja untuk menjelajahi kebudayaan, kuliner, hingga kekayaan alamnya. Biasanya wisatawan jika berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta membutuhkan waktu tak hanya 1 atau 2 hari saja, namun wisatawan dapat menetap hingga berminggu - minggu bahkan sampai berbulan - bulan. Dari hal tersebut, maka wisatawan harus dapat mencari informasi tempat-tempat menginap yang sesuai dengan yang diinginkan sebelum berlibur di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Salah satu penginapan yang tergolong baru dan unik di Daerah Istimewa Yogyakarta yang bernama Omah Lumbung Yogyakarta. Berlokasi Jalan Onggomertan, Muron, Nayan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Omah Lumbung adalah penginapan baru dengan konsep pondok-pondok kayu berbentuk unik yang menyerupai bangunan lumbung padi atau bangunan yang biasanya difungsikan untuk menyimpan padi hasil panen. Bahan dasar material untuk pembangunan pondok - pondok yang ada di Omah Lumbung terbuat dari kayu dan sebagian besar kayu-kayu yang digunakan berjenis kayu Glugu Sulawesi pilihan yang pastinya kuat, kokoh, dan memiliki motif serat kayu yang khas. Dengan segala keunikannya, penginapan ini cocok dijadikan sebagai pilihan tempat menginap bagi para wisatawan yang sedang berlibur di Jogja.

Penginapan yang berdiri di bawah manajemen Omah Group ini menawarkan kenyamanan beristirahat bagi pengunjung di lingkungan persawahan yang hijau dengan kesejukan udara segar dan suasana yang tenang. Awal mula didirikannya Omah Lumbung merupakan respon dari pemilik terhadap bisnisnya di bidang kost saat pandemi Covid-19 yang menurun akibat mahasiswa dari luar Jogja kembali ke daerah asalnya. Mengenai pemilihan bentuk bangunannya, terdapat cerita dan harapan tersendiri dari owner terhadap Omah Lumbung. “Jadi dulu awal pandemi membuat bisnis kost menjadi sepi. Karena owner melihat peluang di bisnis penginapan harian, akhirnya muncul ide untuk mendirikan Omah Lumbung ini. Hal tersebut juga dilakukan owner agar kelangsungan hidup karyawannya tetap berjalan dan tidak perlu melakukan pemutusan hubungan kerja. Bentuk bangunan ala tempat penyimpanan padi tersebut merupakan ide dari owner karena unik dan jarang ditemui. Tanaman padi sendiri melambangkan rejeki dan kebahagiaan. Harapannya Omah Lumbung ini selain menjadi sumber rejeki bagi pemilik, namun juga memberikan kebahagiaan bagi tamu yang datang ke sini,” papar Daniell Alkam selaku Opperational Manager Omah Lumbung Yogyakarta.

Ketika melangkah memasuki lokasi penginapan yang mulai beroperasi sejak 28 Februari 2022 tersebut, tamu akan disuguhkan oleh pemandangan sawah yang luas di seberang area parkir kendaraan. Lobby Omah Lumbung didesain untuk kenyamanan pengunjung, sehingga tamu dapat bersantai di area ini serta dapat menikmati secangkir teh, kopi, dan tersedia juga cemilan yang dapat dinikmati secara gratis. Tidak hanya itu tamu juga dapat bersantai dan menikmati suasana Omah Lumbung dari rooftop di atas bangunan lobby. Dari atas rooftop, tamu dapat menyaksikan keindahan persawahan, sekumpulan burung Bangau yang terbang di sekitar persawahan, menyaksikan pesawat-pesawat TNI Angkatan Udara Yogyakarta yang sedang berlatih, dan jika beruntung dapat menyaksikan keindahan gunung Merapi di pagi hari dan sore hari.

Penginapan yang berdiri di atas lahan seluas 1350 m2 tersebut menyediakan 18 unit kamar dengan pilihan 2 tipe, yaitu tipe twin bed dan double bed. Masing-masing kamar tersebut memiliki bentuk bangunan yang unik dan berjajar rapi membentuk sebuah lorong nan ikonik. Bentuk atap yang melengkung hingga permukaan tanah menjadi background foto favorit bagi tamu untuk berfoto. Waktu pertama kali memasuki kamar Omah Lumbung, tamu akan terkesima dengan keunikan dan keindahan desain arsitektur serta interior yang dimiliki Omah Lumbung. Tamu juga akan mendapatkan beberapa fasilitas yang membuat nyaman selama menginap di Omah Lumbung , seperti air conditioner, televisi flat screen dengan Smart TV dan akses Youtube, welcome snack, modern toilet dengan wastafel, shower air panas dan dingin , toiletries, hair dryer, refrigerator, mini pantry, water kettle, dan safe deposit box.

Tepat di tengah area kamar-kamar, terdapat sebuah fasilitas kolam renang yang dapat digunakan tamu untuk berenang. Di tepian kolam renang tersebut juga terdapat beberapa bean bag dan sofa rotan sebagai tempat untuk beristirahat selepas berenang atau hanya sekedar bersantai menikmati waktu senja nan syahdu.

Dari segi rate room yang ditawarkan oleh Omah Lumbung juga terbilang cukup terjangkau, sebanding dengan pengalaman menginap yang didapatkan oleh tamu. Untuk dapat menikmati pengalaman menginap di Omah Lumbung, tamu hanya perlu membayar mulai dari harga Rp 650.000 per malam untuk semua tipe kamar. Bagi tamu yang membutuhkan tambahan tempat tidur, Omah Lumbung juga menyediakan extra bed dengan tambahan biaya sebesar Rp 175.000. “Dari segi harga yang kami tawarkan terbilang cukup terjangkau. Ketika momen liburan tiba seperti kemarin, okupansi tamu hotel dapat mencapai lebih dari 90%. Biasanya pada momen tersebut harga kamar juga akan mengalami kenaikan. Mengingat target pasar kami untuk semua segmen tamu, mulai dari pasangan muda, rombongan wisatawan, hingga segmen keluarga yang semuanya dapat terakomodasi di penginapan ini. Dengan konsep tempat yang kami sajikan, kami berharap tamu yang menginap merasa nyaman layaknya berada di rumah sendiri. Selaras dengan arti nama omah sendiri yang dalam bahasa Jawa yang berarti rumah,” pungkas Daniell mengakhiri perbincangan. Farhan –red

Omah Lumbung Yogyakarta

Jalan Onggomertan, Muron, Nayan,
Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta

Telp.: 0811 2630 208 | 0859 4348 4078
Instagram: omahlumbung.yogyakarta