Properti Jogja Barat Potensial Tumbuh Pesat Di 2022 – bagian 3
Prasada Green Village dan Cluster Triwidadi menjadi beberapa pilihan kawasan rumah murah bersubsidi dan rumah murah komersial yang hadir di area Kapanewon Sedayu dan Pajangan Kabupaten Bantul. “Menjadi komitmen kami untuk mampu menghadirkan pasar rumah murah di Jogja. Prasada Green Village berada di dusun Kepuhan kelurahan Argorejo Sedayu. Sedangkan Cluster Triwidadi berlokasi di Jalan Lereng Wisata, Dusun Guwo, Kelurahan Triwidadi, Kecamatan Pajangan. Terhubung dengan poros Jalan Raya Wates Km. 11 serta jalur alternatif Sedayu – Srandakan yang masuk rencana pengembangan jalur menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo,” papar Lukito, selaku Komisari developer PT Cita Prasada Mulia.
Prasada Green Village berada di daerah perkembangan perkotaan Bantul, dengan berbagai fasilitas umum serta infrastruktur yang sudah cukup komplit. Berada tak jauh dari kawasan industri Pajangan, sentra Batik Gesikan, desa wisata Krebet, serta wisata alam Curug Pulosari, Kedung Pengilon, Curug Banyu Nibo serta wisata kuliner ingkung ayam. Tidak jauh dari lokasi ini telah berdiri SD Islam Al-Azhar 38, menyusul akan dibangun Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII), dekat dengan kawasan kampus STIE Hamfara dan ke depan akan hadir Kampus Terpadu UIN.
“Untuk program rumah murah bersubsidi, kami memanfaatkan jatah kuota di berbagai program dari Kemenpera, baik Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan), dan Subsidi Selisih Bunga (SSB). Kami rencana akan hadirkan ± 200 unit rumah dengan tipe standar dengan luas bangunan 30 m² dengan lahan kavling 60 m². Harga jualnya masih menggunakan ketentuan pemerintah di angka 150,5 jutaan. Diyakini Prasada Green Village pasca pandemi mereda akan kembali mendapatkan respon positif dari masyarakat, khususnya konsumen lokal Jogja dengan berbagai latar belakang pekerjaan, baik wiraswasta, pegawai swasta, dan tentu saja para PNS. Rumah subsidi tetap menjadi magnet besar karena konsumen akan mendapatkan berbagai keuntungan dan kemudahan, yakni diberikan subsidi bunga, booking fee kavling cukup 1 juta, DP mulai 7,5 jutaan, cara bayar melalui KPR perbankan (BRI-red) dengan bunga kredit hanya 5 % atau senilai angsuran 937 ribu per bulan untuk jangka waktu kredit 20 tahun,” terangnya.
Cluster Triwidadi merupakan opsi selanjutnya, kawasan perumahan yang juga menyasar kelas rumah murah komersial yang dikelola oleh PT Bumi Arofatona Selaras. Lokasi Cluster Triwidadi cukup potensial dan prospektif. Tidak jauh dari lokasi ini telah berdiri SD Islam Al-Azhar 38, menyusul akan dibangun Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII), dekat dengan kawasan kampus STIE Hamfara dan ke depan akan hadir Kampus Terpadu UIN di kecamatan Pajangan. Dengan berdirinya kampus di daerah tersebut dapat dipastikan daerah tersebut akan mengalami perkembangan di berbagai sektor,” lanjut Agus Sardiyanto selaku Direktur PT Bumi Arofatona Selaras .
“Total akan menghadirkan 81 unit rumah, dan sampai saat ini sudah terjual ± 21 unit. Kami juga membuka program rumah murah non subsidi, yakni rumah murah komersial. Untuk tipe 30/60 ditawarkan dikisaran harga 225 jutaan dengan bonus carport beserta kanopinya. Dengan spesifikasi teknis pondasi batu gunung, beton bertulang, pasangan bata merah, rangka atap baja ringan, lantai keramik, kusen alumunium, listrik 1300 watt, dan air bersih PDAM,” paparnya.
Tantangan mengelola pasar rumah murah bersubsidi cukup kompleks. Faktor keterbatasan kuota yang diberikan Pemerintah Pusat, adanya perubahan kebijakan birokrasi yang disyaratkan perbankan, serta proses legalitas di pemda setempat yang sering terkendala kejelasan juklak - juknis yang di syaratkan Kementerian PUPR. “Walaupun demikian, kami berharap dukungan teknis dari seluruh stakeholder khususnya di wilayah DIY untuk bisa membantu kinerja kami selaku developer rumah murah subsidi. Untuk seluruh masyarakat selaku konsumen dimohon lebih bersabar dengan proses yang sedang berjalan, mulai dari screening KPR untuk disetujui tidaknya oleh perbankan serta proses menuju akad kredit KPR-nya,” pungkas Lukito.
Prasada Green Village dan Cluster Triwidadi menjadi beberapa pilihan kawasan rumah murah bersubsidi dan rumah murah komersial yang hadir di area Kapanewon Sedayu dan Pajangan Kabupaten Bantul. “Menjadi komitmen kami untuk mampu menghadirkan pasar rumah murah di Jogja. Prasada Green Village berada di dusun Kepuhan kelurahan Argorejo Sedayu. Sedangkan Cluster Triwidadi berlokasi di Jalan Lereng Wisata, Dusun Guwo, Kelurahan Triwidadi, Kecamatan Pajangan. Terhubung dengan poros Jalan Raya Wates Km. 11 serta jalur alternatif Sedayu – Srandakan yang masuk rencana pengembangan jalur menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) Kulon Progo,” papar Lukito, selaku Komisari developer PT Cita Prasada Mulia.
Prasada Green Village berada di daerah perkembangan perkotaan Bantul, dengan berbagai fasilitas umum serta infrastruktur yang sudah cukup komplit. Berada tak jauh dari kawasan industri Pajangan, sentra Batik Gesikan, desa wisata Krebet, serta wisata alam Curug Pulosari, Kedung Pengilon, Curug Banyu Nibo serta wisata kuliner ingkung ayam. Tidak jauh dari lokasi ini telah berdiri SD Islam Al-Azhar 38, menyusul akan dibangun Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII), dekat dengan kawasan kampus STIE Hamfara dan ke depan akan hadir Kampus Terpadu UIN.
“Untuk program rumah murah bersubsidi, kami memanfaatkan jatah kuota di berbagai program dari Kemenpera, baik Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), BP2BT (Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan), dan Subsidi Selisih Bunga (SSB). Kami rencana akan hadirkan ± 200 unit rumah dengan tipe standar dengan luas bangunan 30 m² dengan lahan kavling 60 m². Harga jualnya masih menggunakan ketentuan pemerintah di angka 150,5 jutaan. Diyakini Prasada Green Village pasca pandemi mereda akan kembali mendapatkan respon positif dari masyarakat, khususnya konsumen lokal Jogja dengan berbagai latar belakang pekerjaan, baik wiraswasta, pegawai swasta, dan tentu saja para PNS. Rumah subsidi tetap menjadi magnet besar karena konsumen akan mendapatkan berbagai keuntungan dan kemudahan, yakni diberikan subsidi bunga, booking fee kavling cukup 1 juta, DP mulai 7,5 jutaan, cara bayar melalui KPR perbankan (BRI-red) dengan bunga kredit hanya 5 % atau senilai angsuran 937 ribu per bulan untuk jangka waktu kredit 20 tahun,” terangnya.
Cluster Triwidadi merupakan opsi selanjutnya, kawasan perumahan yang juga menyasar kelas rumah murah komersial yang dikelola oleh PT Bumi Arofatona Selaras. Lokasi Cluster Triwidadi cukup potensial dan prospektif. Tidak jauh dari lokasi ini telah berdiri SD Islam Al-Azhar 38, menyusul akan dibangun Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII), dekat dengan kawasan kampus STIE Hamfara dan ke depan akan hadir Kampus Terpadu UIN di kecamatan Pajangan. Dengan berdirinya kampus di daerah tersebut dapat dipastikan daerah tersebut akan mengalami perkembangan di berbagai sektor,” lanjut Agus Sardiyanto selaku Direktur PT Bumi Arofatona Selaras .
“Total akan menghadirkan 81 unit rumah, dan sampai saat ini sudah terjual ± 21 unit. Kami juga membuka program rumah murah non subsidi, yakni rumah murah komersial. Untuk tipe 30/60 ditawarkan dikisaran harga 225 jutaan dengan bonus carport beserta kanopinya. Dengan spesifikasi teknis pondasi batu gunung, beton bertulang, pasangan bata merah, rangka atap baja ringan, lantai keramik, kusen alumunium, listrik 1300 watt, dan air bersih PDAM,” paparnya.
Tantangan mengelola pasar rumah murah bersubsidi cukup kompleks. Faktor keterbatasan kuota yang diberikan Pemerintah Pusat, adanya perubahan kebijakan birokrasi yang disyaratkan perbankan, serta proses legalitas di pemda setempat yang sering terkendala kejelasan juklak - juknis yang di syaratkan Kementerian PUPR. “Walaupun demikian, kami berharap dukungan teknis dari seluruh stakeholder khususnya di wilayah DIY untuk bisa membantu kinerja kami selaku developer rumah murah subsidi. Untuk seluruh masyarakat selaku konsumen dimohon lebih bersabar dengan proses yang sedang berjalan, mulai dari screening KPR untuk disetujui tidaknya oleh perbankan serta proses menuju akad kredit KPR-nya,” pungkas Lukito.
Ghara Jingga Residence yang berada Dusun Temuwuh Lor, Balecatur, Ambarketawang, Gamping Sleman, yang terhubung dengan poros Jalan Jogja - Wates Km. 7. Seluruh infrastruktur dan fasilitas kawasan sudah selesai dikerjakan, seperti maingate kawasan, pos security, tembok keliling kawasan, beberapa sudut taman kawasan, pemasangan paving block di seluruh jalan lingkungan dengan lebar 6 – 8 meter, saluran pembuangan air hujan, jaringan air bersih PDAM, dan sambungan listrik PLN pun sudah ready.
Masih menyisakan beberapa pilihan, yakni tipe 47 dan tipe 57, dengan luas kavling variabel dari 108 -126 m². Harga yang ditawarkan pun relatif terjangkau bagi target utama pasar kami yakni keluarga muda produktif dan modern, yakni mulai dikisaran 600 jutaan, harga include PPN + free canopy. Metode pembayaran yang ditawarkan pun sangat fleksibel. Untuk cash bertahap diberikan kemudahan angsuran sampai 24 kali, dengan DP minimal 20 %. Bahkan untuk KPR, bisa dilayani dengan DP 5 % saja. Untuk opsi KPR, kami juga sudah PKS dengan beberapa rekanan perbankan seperti BNI, Mandiri, BRI, BTN, BTN Syariah, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Bukit Omah Sedayu menunjukkan progress penjualan yang meningkat signifikan di 2022 ini. Memiliki aksesibiltas yang cukup memadai, tepatnya di tepi Jalan Payaman Argorejo Sedayu, yang terhubung dengan poros jalan jalur alternatif Sedayu – Srandakan serta Jalan Wates Km 12 Sedayu. Berbagai fasilitas yang akan dihadirkan perumahan ini, seperti konsep kawasan one gate system, security 24 jam with CCTV, mainroad 8 meter + jalan lingkungan selebar 6 meter, jogging track, playground, sport center, function hall, children center (PAUD), dan Masjid di dalam kawasan.
Saat ini ditawarkan di untuk area blok A yang menyediakan total 47 unit rumah, sudah terpesan cukup banyak dan masih menyisakan unit-unit terakhir. Dan untuk area blok B, unit rumah Bukit Omah Sedayu sudah berhasil terpesan ± 20 unit rumah dari total rencana 97 unit rumah. Untuk blok A dan B ditawarkan 3 model tipe yakni tipe 36/60 (Mahe), tipe 40/70 (Magani), dan tipe 40/110 (Magani Plus).
Ditawarkan kisaran 330 jutaan, harga sudah termasuk PPN, biaya IMB, dan pemasangan listrik maupun jaringan air PDAM. Bagi yang berminat dengan cara bayar cash bertahap, konsumen bisa mencicil 6 – 9 kali tanpa bunga dengan DP 30 % saja. Untuk KPR, PT Izpal Investama Properti sudah PKS dengan beberapa perbankan, seperti Bank Syariah Indonesia, BTN Syariah, dan BPD Syariah. Wahyu Pras – red