Volume I | Edisi 04 | September 2012

Harga tanah di kabupaten Sleman yang sudah sangat tinggi serta adanya regulasi batasan minimal luasan kavling untuk pembangunan perumahan di wilayah Sleman, belum lagi jika ditilik dari sisi geografisnya, semakin ke atas (ke utara) yang notabene mendekati gunung Merapi dan masuk dalam daerah resapan air, maka bisa dipastikan harga jual rumah di kawasan perumahannya akan membumbung tinggi. Dengan harga seperti itu, developer pastinya tidak akan sembarangan dalam membuka kawasan perumahan. Tahun 2012 ini seiring pertumbuhan kawasan, semakin terbatasnya lahan, serta harga tanah di seputaran jalan Kaliurang yang sudah mahal, tak ayal membuat peta bisnis perumahan bergeser ke arah sisi barat maupun sisi timur poros jalan Kaliurang. Untuk pergeseran ke arah barat, poros jalan Palagan Tentara Pelajar menjadi alternatif yang realistis. Jalan tersebut merupakan jalan provinsi yang menjadi jalan pemekaran bisnis baru di Sleman. Terbukti awal 2012 ini bermunculan berbagai pembangunan infrastruktur yang berorientasi ke bisnis. Dari kampus, hotel, apartemen, perumahan elite sampai bisnis kuliner, bahkan pengembangan desa wisata yang dikelola langsung oleh Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman. Tinggal di kawasan pemukiman dengan udara sejuk dan nuansa alami yang teduh dan asri, menjadi impian banyak orang. Suasana itu hanya dapat tercipta dengan kerindangan pepohonan yang tumbuh optimal, bentuk topografi kawasan yang mengikuti topografi alam sekitar, tersedianya taman-taman lingkungan dengan desain menarik.

Lokasi adalah embrio dari penciptaan konsep kawasan sebuah perumahan. Faktor lokasilah yang menentukan konsep hunian maupun kawasan yang hendak dibangun. Jika seorang developer mendapatkan lahan yang berada tepat di pinggir jalan raya, maka konsep kawasannya akan berbeda dengan perumahan yang lokasinya jauh dari jalan raya. Karena jika perumahan berada di tengah kota, akan sulit untuk mendapatkan lahan yang luas. Oleh karena itu, tak sedikit developer membikin konsep cluster, dengan jumlah kavling yang cukup memadai untuk disebut sebuah kawasan perumahan. Dalam kesempatan kali ini, Redaksi memberikan beberapa gambaran gaya dan rupa beberapa kawasan hunian di lima penjuru kota Jogja, baik sisi utara, sisi timur, sisi selatan, sisi barat, serta tengah kota (dalam ringroad).

Suatu impian bila diikuti dengan keinginan dan tekad yang kuat, niscaya impian itu akan terwujud. Itulah pegangan hidup seorang V. Kusumantyo Hermintarto, atau yang lebih akrab dipanggil Ivan. Keinginannya sedari dulu untuk memiliki rumah yang menyatu dengan alam dengan nuansa pedesaan telah tercapai. “Saya 9 tahun hidup di kota dan tinggal di dalam perumahan. Keinginan saya suatu hari nanti, saya bisa balik lagi ke desa, “ terang pria yang pernah bekerja di Cikarang, Bekasi ini.

Sisi utara Jogja tak pernah berhenti menghadirkan keindahan alamnya. Hijaunya alam pedesaan dan segarnya udara lereng merapi menjadi daya tarik tersendiri. Hijaunya alam yang masih natural inilah yang coba dihadirkan oleh Joglo Rejodani Guest House. Terletak di lereng Merapi, tepatnya di Jalan Palagan Tentara Pelajar Km 10, Rejodani,Sariharjo, Ngaglik, Sleman menawarkan sebuah tempat menginap dengan konsep yang menawan. Memadukan konsep alami dan tradisional Jawa, Joglo Rejodani Guest house patut menjadi salah satu alternatif pilihan bagi Anda yang sedang berkunjung di Jogja.

Atap rumah merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah hunian. Bayangkan bila rumah yang Anda huni mengalami kebocoran di musim hujan. Air menetes bahkan mengucur di sela-sela atap hunian bagai air terjun mini dan Anda akan disibukkan dengan kegiatan taruh menaruh ember untuk wadah tetesan air cucuran tersebut dan ketika air meluap melebihi batas ember, Anda harus membuangnya. Sangat ribet sekali bukan?? Belum lagi dengan sisa-sisa air hujan yang meninggalkan noda dan jamur pada eternit atau gypsum mahal Anda. Bayangkan pula jika kayu penyangga atap rumah Anda lapuk karna terkena cucuran air hujan atau atap rumah Anda keropos dimakan rayap dan karena tidak kuat menopang tiba-tiba roboh menimpa hunian Anda. Bukanlah suatu hal yang kita inginkan maka sangatlah penting memilih kerangka atap yang tahan bocor, keropos, dan tahan lama.

Siapa diantara Anda yang tak mengenal bakso? Makanan dari cincangan daging dan dibentuk bulat-bulat ini sudah tak asing dan sering kita jumpai dalam keseharian kita. Makanan berkuah ini sangat cocok bila dinikmati dalam keadaan panas apalagi ketika udara dingin menjelang. Hal inilah yang dilirik oleh Mie bakso Mr. Blangkon yang beralamat di Jl. Kaliurang Km.15,5 Sleman, yang merupakan jalan utama penghubung antara Kaliurang dengan kota Jogja menjadikan tempat ini menjadi salah satu tempat singgah para wisatawan. Memasuki Mie Bakso Mr. Blangkon kita akan disambut dengan para pramusaji yang ramah dan uniknya mereka menggunakan tutup kepala berupa blangkon. “Blangkon merupakan ciri khas dari Jogja sedangkan ‘mister’ harapannya tamu-tamu yang berkunjung bukan hanya wisnus tapi wisman juga dan hal itu sudah terwujud, “ terang Suwahono, Manager Restaurant Mr. Blangkon, ketika ditanya arti nama restorannya.

   

Duduk santai menikmati taman dan hembusan angin di depan rumah sambil bertegur sapa dengan tetangga pada sore hari atau membaca koran sambil menyeruput segelas kopi adalah beberapa kegiatan menyenangkan yang dapat dilakukan di teras. Fungsi lainnya adalah teras dapat menjadi tempat menerima tamu formal, sehingga pada rumah-rumah yang berukuran mungil, fungsinya terasa sangat bermanfaat karena dapat menggantikan ruang tamu. Tempat menjamu tamu yang datang berkunjung ke rumah tinggal dapat dilakukan pada ruang tamu atau teras. Teras dari bahasa Inggris terrace berarti teras atau pun bertingkat) ataupun dari bahasa Belanda veranda berarti beranda atau serambi.Di Indonesia lebih banyak di ucapkan dengan kata teras. Ada beberapa teras rumah rumah yang berfungsi sebagai penerima tamu, tetapi juga ada sebagai tempat kegiatan sosial. Untuk suatu kota atau kawasan, teras berada pada alun-alun baik yang ada di utara dan selatan seperti kraton atau pun ruang terbuka atau open space, dimana sebagai tempat untuk mengapresiasikan sesuatu dari masyarakat yang tinggal dikawasan tersebut.

Konsumen properti rumah di Jogja tak henti-hentinya menunjukan permintaan yang cukup menggairahkan. Hal ini seperti diyakini oleh CIMB Niaga sebagai salah satu perbankan besar yang juga menyediakan jasa KPR, prospek properti di yakini masih akan terus berkembang. Terbukti dengan pengembanglokal yang tidak berhenti memasarkan produk baru mereka. Bahkan saat ini developer dengan skala nasional juga ikut meramaikan pasar properti di Yogyakarta. CIMB Niaga akan senantiasa berkomitmen untuk mendukung perkembangan Bisnis properti di Yogyakarta. Berbagai produk dan program KPR terus ditelurkan CIMB Niaga sebagai bukti dari komitmennya dalam membantu masyarakat dalam hal pembiayaan saat membeli rumah.

Tidak sah rasanya bila datang ke Jogja bila belum melihat Tugu atau memegang Tugu dan mengabadikannya dalam bingkai foto, itulah fenomena yang terjadi modern ini. Tugu sebagai icon kota Jogja mengalami perkembangan dan perubahan dari masa-masa. Pergeseran itu yang coba diangkat Jogja Gallery sebagai salah satu ruang publik melalui gelaran pameran bertajuk “Memaknai Pusat” mencoba mengusung perubahan Tugu dari kacamata seniman.”

Anda mencari info rumah di jogja? Berikut kami sajikan ringkasannya. RumahJogja Indonesia pada edisi September 2012 ini mengulas beberapa informasi yang bisa dibawa 'pulang' pembaca terhormat kembali beraktifitas, setelah liburan Idul Fitri di bulan Agustus kemarin. Tema yang kami angkat di liputan utama kami kali ini, sebuah ulasan yang mengangkat ragam desain gaya dan rupa arsitektur rumah di 5 penjuru kota Jogjakarta.