Gerbang

Dunia properti Jogja membuktikan potensinya dengan tetap terjadi transaksi di seluruh segmen pasarnya. Meski terdampak pandemi Covid-19, sektor properti dinilai masih memiliki prospek cerah untuk dijadikan pilihan investasi. Di tengah pandemi sekalipun, industri properti diprediksi oleh sejumlah analis akan tumbuh positif. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah program vaksinasi yang berimplikasi pada perbaikan ekonomi nasional.

Selain vaksinasi, restrukturisasi kredit pemilikan rumah (KPR) dan rencana pemberian subsidi bunga oleh pemerintah turut berkontribusi terhadap perkembangan sektor properti. Oleh karena itu, kondisi seperti sekarang merupakan waktu yang tepat untuk bersiap membeli properti, baik bagi end user maupun investor. Alasannya, jika seluruh masyarakat sudah tervaksinasi dan pandemi berakhir, harga industri properti berpotensi dipastikan akan semakin meningkat pesat.

Griya Kuantan Amarta tergolong progresif penjualannya di tahun 2021 ini. Salah satu kawasan hunian terbaru di dalam kawasan perkotaan Jogja ini merupakan persembahan Merapi Arsita Graha (MAG) yang sudah berpengalaman 20 tahun di dunia bisnis properti skala regional Jogja – Solo Raya.

Disampaikan Adoram Arthanto selaku Marketing Manager MAG yang dihubungi via telepon, “Respon pasar properti masih antusias untuk produk Griya Kuantan Amarta yang mulai kami luncurkan sejak pertengahan tahun 2020 lalu. Terbukti data kami menunjukkan untuk semester awal 2021 ini, perumahan seluas ± 7000 m² ini menjadi lokasi terlaris kami. Untuk periode Januari – Juli 2021 ini kami berhasil menjual 15 unit rumahnya dan secara keseluruhan Griya Kuantan Amarta sudah berhasil terjual 35 % dari total 46 unit yang akan dihadirkan.”

Perkembangan kota yang semakin pesat pada akhirnya memang mempengaruhi pola perkembangan properti di wilayah Jogja. Bahkan kini Jogja kian maju dan banyak pengembang yang mulai membangun unit-unit properti baru. Tentu saja tidak hanya di kawasan Kotamadya Jogja dan Kabupaten Sleman saja, namun bergeser juga ke daerah Bantul, perkembangan pembangunan rumah tampak kembali bergairah dan tetap berpotensi tumbuh terus dan semakin menjanjikan untuk dijadikan investasi properti.

Perumahan DM Village Wirokerten menunjukkan progress pembangunan dan penjualan unit-unit hunian yang signifikan memasuki pertengahan 2021 ini. Hunian prestisius yang berlokasi di sisi Tenggara kota Jogja ini berada di poros Jalan Raya Pleret Km 1 Kepuh Wetan, persisnya berada di Barat Lapangan atau Kantor Kelurahan Jambidan. Perumahan seluas 8500 m² ini menjanjikan sebuah aksesibilitas yang baik untuk menjangkau pusat perkotaan Jogjakarta. Dekat dengan berbagai sarana pembangkit lingkungan seperti, pendidikan seperti Kampus Terpadu UAD, STTA, SPBU, fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit Rajawali dan Permata Husada, dan berbagai swalayan modern maupun pasar tradisional. Berada di jalur wisata alam yakni Puncak Sosok, Hutan Pinus Mangunan, serta wisata religi makam raja mataram Imogiri.

Sebagai kota tujuan pendidikan otomatis permintaan akan hunian jangka pendek hingga hunian tetap, semakin terbuka lebar. Suasana kota yang nyaman, penduduk yang ramah, biaya hidup terjangkau dan banyak tempat wisata membuat harga properti di kota Jogja terus meningkat.

Perkembangan kota yang semakin pesat pada akhirnya memang mempengaruhi pola perkembangan properti di wilayah Jogja. Bahkan kini Jogja kian maju dan banyak pengembang yang mulai membangun unit-unit properti baru. Tentu saja tidak hanya di kawasan Kota Jogja dan Sleman saja, namun bergeser juga ke area Bantul bahkan Kulon Progo.

Ghara Jingga Residence menunjukkan progress penjualan yang semakin signifikan di tahun 2021 ini. Seluruh infrastruktur kawasan, yakni maingate kawasan, pos security, tembok keliling kawasan, beberapa sudut taman kawasan, pemasangan paving block di beberapa poros jalan lingkungan ROW 6 – 10 meter, jaringan air bersih PDAM, listrik PLN, dan jaringan internet.

Berdiri di atas lahan seluas 6000-an m², Ghara Jingga Residence hadirkan konsep hunian yang mampu mengikuti tren pasar yang kekinian. Tak hanya nyaman sebagai ruang tinggal, namun juga mempunyai value model desain rumahnya, serta mempunyai nilai investasi yang menguntungkan. “Kami menawarkan total 29 unit hunian dengan 4 pilihan tipe dengan konsep rumah tumbuh, yakni tipe 47, tipe 52-hook, tipe 57, dan tipe 62-hook (Sold Out) , dengan lebar depan variabel mulai 6 – 9 meter serta luas kavling rata-rata mulai dari 108 -126 m2”.

Bisnis properti di DIY optimis akan mulai melakukan pemulihan atau recovery dan bertumbuh pada 2021 ini, pasca tertekan terdampak pandemi Covid-19. Berbagai bentuk skema bantuan pembiayaan telah diberikan, seperti subsidi selisih bunga KPR, subsidi bantuan uang muka, bantuan pembiayaan perumahan berbasis tabungan, penghapusan PPN pembelian rumah dari Maret hingga Agustus 2021 maupun Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Kuantan Regency Kwarasan berada di area Jalan Godean yang sangat strategis dan perkembangannya begitu pesat. Bahkan tak lama akan semakin terdukung oleh infrastruktur nasional yaitu relatif dekat dengan akses menuju Toll Junction di daerah Tirtoadi Mlati Sleman yang menghubungkan 3 trase tol, yakni tol Jogja - Solo, tol Jogja-Bawen, dan tol Jogja-YIA yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa.

Tak dipungkiri bahwa bisnis properti secara nasional terkena dampak adanya pandemi Covid-19 ini. Berbagai upaya terus dilakukan oleh para developer dalam rangka tetap survive dan bertahap melakukan berbagai strategi menuju recovery. “Salah satu strategi yang di lakukan ialah terus berpromosi khususnya dari sisi offline maupun online, seperti pameran, billboard, media cetak, radio, serta social media untuk mempercepat recovery dari pandemi ini,” ungkap Dodi Iskandar, General Manager Paramount Village Semarang.

CitraLand BSB City Semarang terus berupaya tetap inovatif, kreatif, dan produktif sehingga mampu beradaptasi di era new normal ini. Seperti disampaikan Ronny Hermawan selaku Marketing Manager CitraLand BSB City Semarang, bahwa “Walaupun kondisi pandemi, kami berhasil tetap digrafik pencapaian yang terus tumbuh. Faktor utamanya tak lepas dari meningkatnya kesadaran masyarakat mulai generasi millennial sampai segmen kelas menengah atas terhadap pentingnya kualitas lingkungan perumahan dalam menunjang kesehatan keluarga mereka.”

Era New Normal menyarankan keluarga sebaiknya lebih banyak di rumah. Karena itu dibutuhkan sebuah produk rumah yang adaptif atau sesuai keadaan, di mana seluruh aktivitas termasuk bisnis keluarga dapat dilakukan dengan nyaman di rumah. Hikmah dari pandemi Covid-19, yaitu merubah pola hidup ke pola hidup yang lebih sehat. Atas dasar itu, kami menawarkan konsep hunian baru yang mendukung seluruh anggota keluarga dapat terus produktif.